Bagikan:

JAKARTA - Christine Hakim punya catatan panjang di dunia perfilman tanah air. Mengawali karier saat remaja lewat film Cinta Remaja yang dirilis pada tahun 1973, ia sudah mendapat banyak penghargaan atas kerja aktingnya.

Slamet Rahardjo, lawan main Christine Hakim dalam film Cinta Pertama menceritakan pengalamannya saat berakting bersama untuk pertama kali. Ia menyebut ada perbedaan yang sangat mendasar antara dirinya dengan sang aktris.

“Kalau saya itu kan dari daerah, saya dari Yogyakarta. Berbeda sekali dengan Christine Hakim yang dari ibukota Jakarta,” kata Slamet Rahardjo dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 30 Agustus.

“Tapi Pak Teguh Karya (sutradara) memang tidak salah pilih, ternyata Christine itu aktor yang luar biasa. Kalau saya kan setengahnya lagi bisa (akting) karena belajar, kalau dia murni aktor,” sambungnya.

Garin Nugroho, sutradara yang pernah bekerja sama dengan Christine Hakim ketika memproduseri film Daun di Atas Bantal pada tahun 1998, menyebutnya sebagai aktris yang merepresentasikan banyak era.

“Melihat sejarah perjalanan film Indonesia ya kita melihat perjalanannya Christine Hakim. Dia berhasil bukan cuma sebagai pemeran, tapi di tahun 70 hingga 80-an dia jadi trend setter,” kata Garin Nugroho.

“Kemudian saat film Indonesia mati suri, Christine Hakim juga muncul dan film kita hidup lagi. Belakangan ini, dia juga masih hadir lewat film-film yang sangat beragam,” imbuhnya.

Namun, Garin Nugroho mengatakan bahwa bekerja sama dengan Christine Hakim bukanlah hal yang mudah. Ia menyebut aktris 66 tahun itu punya idealismenya sendiri, terutama soal film.

“Tapi satu hal lagi, kerja sama Christine Hakim itu susahnya minta ampun. Dia itu orangnya keras kepala,” ucap Garin Nugroho disambut tawa orang yang hadir dalam konferensi pers.

Keras kepalanya Christine Hakim juga diakui oleh Reza Rahadian yang memang dikenal sebagai pengagumnya. Reza yang ikut menggagas The Journey of Christine Hakim sebagai perayaan 50 tahun berkarier sang aktris menyebut bahwa idolanya itu memang punya pendirian yang sulit dilawan.

“Kayak itu aja tuh (menunjuk pada salah satu set dalam ruangan konferensi pers), Ibu Christine yang minta dan harus ada,” pungkas Reza Rahadian disambut tawa orang yang hadir. Sambil menggoda, Reza pun mendaratkan ciuman hangat di pipi Christine Hakim.