JAKARTA - Kesehatan gigi dan mulut bisa dijaga dengan menyikat gigi. Banyak yang meremehkan proses pembersihan gigi padahal kesehatan gigi akan berpengaruh banyak pada kesehatan tubuh.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan 57,6% penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut dan hanya sekitar 10,2% yang telah mendapatkan pelayanan medis. Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini sangat tinggi (93%) dan hanya 7% anak yang bebas dari masalah gigi berlubang.
Oleh karena itu, sangat perlu untuk mulai melakukan tindakan pencegahan gigi berlubang sejak dini. Salah satu usaha yang bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi System Protective Layer (SPL).
“Teknologi SPL adalah teknologi yang dikembangkan untuk melindungi email gigi dari serangan asam penyebab timbulnya karies pada gigi. Karies dapat membuat gigi rapuh dan berlubang. Adanya teknologi SPL ini membentuk lapisan pelindung pada email gigi sehingga mencegah dan meminimalisir kontak langsung gigi dengan asam. Kandungan senyawa Fluoride yang terdapat pada SPL menyediakan ion Fluoride dan membentuk Fluoro-apatit yang meremineralisasi gigi sehingga membuatnya lebih kuat dari serangan asam,” jelas Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group (Formula Oral Care) melalui keterangan pers yang diterima Rabu, 26 Juli.
Untuk lebih memberikan gambaran mengenai bagaimana teknologi SPL ini bekerja melindungi gigi, para ratusan dokter gigi dari 24 negara yang berkumpul di Merlynn Park Hotel Jakarta menghadiri acara “The 9th ICD XV International Congress and Induction” diajak melakukan kegiatan “Eggsperimen” dimana media yang digunakan merupakan cangkang telur yang memiliki kandungan kalsium sama seperti gigi manusia.
BACA JUGA:
Pada kegiatan ini ditunjukkan perbedaan cangkang telur yang dilapisi oleh pasta gigi Formula yang mengandung SPL pada cangkang telur yang dilapisi pasta gigi lain. Keduanya direndam beberapa saat dengan larutan cuka yang bersifat asam.
Dilihat cangkang telur yang dilindungi oleh teknologi SPL tidak berbuih banyak, karena kalsium pada cangkang telur tersebut lebih tahan serangan asam sehingga lebih sulit terkikis dan gigi lebih tetap terjaga.
“Kami mengajak para dokter gigi ICD untuk menyaksikan percobaan sederhana mengenai cara kerja teknologi SPL. Percobaan ini dapat dilakukan oleh siapapun karena sangat sederhana, namun dapat memberikan gambaran yang jelas bagaimana gigi dilindungi dari serangan asam. Kami berharap, para dokter gigi dari berbagai belahan negara di dunia ini mengetahui bahwa produk oral care asli Indonesia memiliki teknologi yang tidak kalah dengan produk-produk oral care lainnya.” tutup Harianus.