Bagikan:

YOGYAKARTA – Banyak orang mendamba hubungan berpasangan yang sehat dan bahagia. Tetapi beberapa pasangan mungkin merasakan bosan dan gelisah meski telah memiliki hubungan sehat. Apa alasan perasaan bosan bisa hadir saat hubungan berpasangan terjalin sehat?

1. Terbiasa menjalin hubungan dengan emosi yang naik-turun

Seperti rollercoaster, hubungan dengan emosi naik-turun bisa jadi alasan mengapa muncul rasa bosan dalam hubungan yang sehat. Jika Anda pernah mengalami banyak pasang surut, kemungkinan besar Anda mengalami fenomena yang dikenal sebagai intermittent reinforcement, jelas psikolog klinis Roxy Zarrabi, Psy.D.. Tambahnya lagi, mirip dengan perjudian, ada sedikit kecemasan yang terlibat dalam fenomena yang dialami. Bahkan jika ada lebih banyak titik terendah daripada tertinggi, seseorang mungkin mempertahankan hubungan tersebut dengan harapan mereka dapat kembali ke hubungan tertinggi yang mereka alami sebelumnya.

Merujuk dari penelitian, peningkatan kecemasan dapat meningkatkan perasaan tertarik terhadap calon pasangan. Fenomena yang sama dapat terjadi saat Anda berada dalam hubungan yang terasa seperti rollercoaster emosional.

alasan mengapa muncul rasa bosan dalam hubungan yang sehat
Ilustrasi alasan mengapa muncul rasa bosan dalam hubungan yang sehat (Freepik/our-time)

Fenomena ini juga didukung penjelasan terkait kinerja otak, bahwa otak dirancang untuk memperhatikan rangsangan baru. Dalam hubungan yang stabil dan konsisten, rangsangan diterima begitu saja karena otak telah beradaptasi dengan kegembiaraan. Maka dari itu, rollercoaster emosional seringkali menimbulkan kecemasan dan ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi berikutnya dan akibatnya, perasaan tersebut dapat disalahartikan sebagai kegembiraan, gairah, dan chemistry yang kuat.

2. Pengorbanan yang berlebihan

Menurut Zarrabi, ini biasa dihadapi oleh orang yang dibesarkan di rumah yang mana salah satu orang tua berperan sebagai pendukung atau pengasuh. Maka sebagai orang dewasa, mungkin Anda tertarik mengadopsi peran pengasuh atau mencoba mengatur suasana hati pasangan Anda dengan mengorbankan diri Anda sendiri. Akibatnya, ketika Anda menemukan hubungan yang sehat dan seimbang yang tidak mengharuskan Anda mengorbankan kebutuhan dan perasaan otentik Anda untuk mempertahankannya, awalnya mungkin terasa membosankan.

3. Dikondisikan oleh pandangan yang menganggap hubungan sehat membosankan

Jika Anda belajar sejak awal bahwa cinta romantis sering melibatkan ketidakpastian atau ketidakkonsistenan, Anda mungkin paling tertarik pada pasangan yang menghindar atau tidak tersedia secara emosional. Ketika menjalin hubungan yang sehat, mungkin terasa seperti “ada sesuatu yang hilang” karena ketegangan yang biasa tidak ada dan hubungan tersebut tidak mendorong pengalaman yang berbeda.

Akibat dari ketiga alasan di atas, hubungan sehat pun terasa membosankan karena tidak menimbulkan tingkat kecemasan dan ketidakpastian seperti hubungan sebelumnya.