Bagikan:

JAKARTA - Angga Yunanda berperan sebagai Boy dalam film Catatan Si Boy versi reboot. Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini didasarkan pada versi terdahulu yang dirilis pada tahun 1987.

Saat mengunjungi kantor VOI di Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin, 10 Juli, Angga mengungkap hal berbeda dan menarik dari versi reboot. Perbedaan paling mendasar dari versi reboot adalah pilihan latar waktu. Jika versi orisinil menggunakan latar tahun 1980-an, versi reboot memilih latar waktu tahun 2023.

“Era di versi reboot ini berbeda sekali. Kita latar waktunya yang Gen Z banget, di 2023. Pastinya tempat-tempat hitsnya juga zaman now,” kata Angga Yunanda.

“Persamaannya mungkin dari sisi cerita masih sama, karakter juga masih sama, yang membedakannya ya latar waktu dan tempatnya,” sambungnya.

Meskipun reboot, Angga meyakinkan bahwa film ini bisa dinikmati semua kalangan dengan pengalaman yang berbeda. Bagi mereka yang sudah pernah menonton, bisa bernostalgia. Sementara bagi mereka yang belum, akan menemukan sesuatu yang baru dari karya film legendaris.

Angga Yunanda (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

“Buat aku pribadi (yang menarik) sih ceritanya. Buat teman-teman yang udah pernah nonton mungkin bakal bernostalgia lagi. Buat Gen Z dan Millennial kayak kita ini, ya pasti bakal nemuin sesuatu yang fresh,” ucap Angga.

Proses produksi film Catatan Si Boy yang akan tayang 17 Agustus ini tergolong panjang. Angga menyebut sudah mendapat tawaran dari Produser MD Pictures, Manoj Punjabi sejak tahun 2021.

"Ceritanya sebenarnya lumayan panjang dimulai dari kalau gak salah, 2021 awal. Pertama kali meeting sama pak Manoj untuk beberapa project salah satunya menyebut ini. Dan Catatan Si Boy iin yang salah satu hal yang sangat aku sangat excited pas pertama kali dengar tapi deg-degannya kayak gak ketulungan. Karena kita semua tahu itu salah satu film yang iconic banget sampai saat ini, jadi salah satu mungkin film remaja ibu kota yang semua orang tahu," kenangnya.

Meskipun belum lahir saat film lawasnya diputar, Angga menyebut sudah tahu kisah Catatan Si Boy dari orang tuanya. "Kalau kita sebut Boy itu sangat identik sama Catatan Si Boy pastinya dan semua orang pasti tahu mulai dari kayak pertama kali aku sebutin ke mama papa, mereka langsung excited apalagi semua orang," katanya.

Kepopuleran Si Boy sebagai ikon remaja pada masanya, kata Angga, akan disesuaikan dengan film reboot yang dibintanginya. "Aku yakin sebenarnya kalau untuk kita sebagai anak muda gak terlalu atau mungkin gak banyak yang nonton aslinya. Semoga dengan remake/reboot ini bisa menjadi suatu hal yang refresh lagi untuk perfilman Indonesia," paparnya.

Angga Yunanda (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

"Siapa tahu dengan adanya Catatan Si Boy yang sekarang, kita bisa nonton film yang dulu yang menurut aku sangat masterpiece dan sangat worth to watch sampai saat ini," tambah Angga.

Setelah mendapat tawaran untuk memerankan Boy, Angga melakukan riset dengan menonton secara serius film Catatan Si Boy.

"Aku nonton sebenarnya pernah nonton rewatch di TV sebelumnya tapi gak pernah kayak mantengin banget dan setelah meeting itu, aku nonton. Hampir semua filmnya udah aku tonton dan aku mengerti sih kenapa Catatan Si Boy itu sangat ikonik dan melegenda karena masterpiece filmnya," kata aktor berusia 23 tahun ini.

Sejak debut tahun 2018 lewat film Sajen, Angga mendapat banyak pengalaman akting. Kesuksesan Dua Garis Biru yang dibintanginya menjadi tonggak aktingnya dikenal luas. Meskipun sudah menabung 13 judul di filmografinya, namun rasa deg-degan tak bisa dihindari Angga ketika menerima tawaran akting menjadi Si Boy.

"Pastinya perjalanan panjang banget dan awalnya pas deg-degan banget bahkan sampai proses syuting udah selesai, deg-degan itu gak berhenti. Even sampai detik ini karena sampai sekarang kita sebagai pemain belum nonton filmnya seperti apa jadi menerka-nerka sampai sekarang tapi semoga hasilnya bisa sesuai ekspektasi semua orang, bisa menyatukan semua kalangan juga," harapnya.

Reboot, lanjut Angga, bisa bisa ditonton semua orang, bahkan yang tidak pernah menonton film lawasnya. "Buat anak muda bisa jadi hal yang fresh, buat orang yang udah berumur bisa jadi film yang membuat kita jadi reunian sama teman-teman lama," katanya.

Karakter Impian

Caption

Setelah trailer dirilis, penonton disuguhi gambaran Jakarta masa kini di film Catatan Si Boy. Film ini langsung menunjukkan deretan mobil bewah dan tempat syuting yang tak biasa hingga kesan mahal langsung terasa. Angga Yunanda pun membenarkan hal tersebut.

"Menurut aku saat day one syuting itu udah benar-benar ada di luar zona yang biasa aku temui sehari-hari. Benar-benar semuanya high end banget dan luxury banget dan itu yang membuat aku semakin into sama karakternya, hal yang berada di sekelilingnya dan itu bisa kalian lihat selama nonton di mana menurut aku gaya hidupnya sangat wah tapi tetap down to earth, tetap humble dan itu yang menurut aku salah satu hal yang menarik, bisa dilihat di film," ujarnya.

Angga juga membenarkan bahwa pilihan lokasi dan semua hal yang ada di film membuat filmnya kelihatan sangat spesial. Bahkan, Angga memimpikan mobil property syuting bisa menjadi salah satu koleksinya.

"Aku sebenarnya susah untuk dipilih karena mobil terbarunya juga menurutku sangat bagus banget tapi menurutku memang mobil ikonik yang ada di film Boy dulu itu juga ada di garasi. Itu menurutku pas dilihat langsung, hmmm bisa sepertinya jadi salah satu koleksi. Karena benar-benar bagus banget dan kalau ngelihat langsung keinget lagi memori jaman dulunya yang sangat menarik.

Angga Yunanda (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Menurut Angga, film Catatan Si Boy merupakan paket komplit, paket yang semuanya ada karena ada percintaan, drama keluarga, teman, dan konflik geng. Sehingga membutuhkan chamistry yang apik antar pemain.

"Jadi menurut aku pastinya cukup sulit dan butuh kerjasama dengan pemain yang menurut aku solid banget tapi aku beruntung di sini kita bener-bener kayak keluarga sama semuanya dan satu fun fact yang menarik, sebenarnya kalau dari teman-teman lain sudah kekumpulnya lama kayak sebulan reading udah kenal satu sama lain," terangnya.

Dia berharap, saat ditayangkan film Catatan Si Boy reboot mendapat apresiasi dari penonton. Sehingga kepopuleran Si Boy bisa diteruskan.

"Semoga film ini bisa lanjut jadi sekuel, itu salah satu yang aku tunggu sebenarnya. Tapi balik lagi sangat bergantung dengan performa Catatan Si Boy tanggal 17 Agustus nanti," kata Angga.

"Semoga teman-teman bisa menyaksikannya gak cuma sekali, gak cuma dua kali, gak cuma sendirian tapi rame-rame karena ini salah satu project yang aku tunggu banget dan pastinya sebenarnya udah menyiapkan beberapa planning ke depannya tapi semoga aja bisa banyak yang happy dan suka dan bisa balik ke depannya," harapnya.

Setelah Catatan Si Boy, Angga mengaku ingin mendapatkan tantagan baru. "Karakter impian? Kalau dibilang impian, banyak banget sebenarnya. Banyak wishlist yang aku harapkan bisa suatu saat nanti bekerja sama dengan sineas Indonesia, tapi komedi aku pengin banget juga karena belum pernah untuk komedi,"paparnya.

Karakter-karakter yang biopik, menurutnya, menjadi salah satu hal yang menantang. Namun, Angga sadar diri butuh jam terbang dan pengalaman akting sebelum memerankan tokoh yang difilmkan.

Angga Yunanda (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

"Menurutku gak tahu apakah aku akan sanggup untuk dalam waktu dekat karena experience pastinya harus another level. Jadi salah satu kayak wishlist tertinggi aku tapi semoga ke depannya bisa," harapnya.

Akting, bagi Angga, seperti rumah kedua. "Di film aku merasa jatuh cinta pada pandangan pertama. Itu yang membuat aku selalu berusaha yang terbaik untuk berada di sini, belajar dengan orang-orang hebat lainnya di industri ini. Dan aku ngerasa gak pernah berhenti pembelajaran yang aku dapetin, semakin lama aku belajar, semakin aku merasa “Wah ya ternyata masih segini” itu yang menjadi experience baru yang menurutku menarik untuk lakukan," katanya.

Bertemu dengan orang baru dan tantangan baru di setiap judul, bagi Angga adalah jawaban atas rasa bosan atas pekerjaan yang dijalaninya. "Aku tipe orang yang gampang bosenan jadi pas ketemu sama pola kerja yang seperti ini, yang membuat aku jadi gak pernah bosen sama pekerjaan yang ku hadapi. Dan setiap hari kan bisa dibilang, setiap project ketemu sama orang yang beda lagi dan itu membuatku semakin cinta sama film," teguh Angga.

Lntas siapa lawan main impiannya? "Banyak banget. Kalau harus pilih satu, mungkin salah satu yang aku inginkan ibu Christine Hakim. Aku merasa dia sangat mengayomi banget. Beberapa kali aku bertemu sama ibu dan ngobrol walaupun belum banyak dan aku merasa kalau kita main bareng bisa ngobrol lebih banyak, kalau melihat video dilihatin sama kak Reza Rahadia, belum sempat main. Sepertinya aku akan sangat belajar banyak dari ibu," tutupnya.