Bagikan:

JAKARTA - Materi yang dibawakan para stand up comedian atau komika terkadang menyinggung beberapa pihak. Gaya berkomedi yang dikembangkan di Amerika Serikat tersebut, selama perjalanannya di Indonesia sempat menemui beberapa permasalahan. Banyak komika yang bahkan harus berurusan dengan hukum atau amarah dari beberapa pihak.

Namun begitu, Abdur Arsyad yang sering membawakan materi ‘tepi jurang’ atau materi yang berpotensi menyinggung beberapa pihak, mengaku masih nyaman dengan materi-materi yang dibawakannya sejauh ini.

Meski senang membawakan materi ‘tepi jurang’, Abdur punya cara tersendiri agar komedinya tidak bermasalah dengan hukum.

“Dari awal kami dilatih untuk membicarakan sesuatu tapi jangan to the point kalau itu memang berbahaya, dibikin analogi, personifikasi, komparasi, segala macam,” ujar Abdur Arsyad saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pekan lalu.

“Jadi, untuk masalah delik aduan atau apapun itu, Insya Allah bisa dihindari di dalam segi materinya,” sambungnya.

Abdur juga tak bermasalah jika materinya tidak disukai beberapa pihak. Ia sadar bahwa komedinya tidak bisa menyenangkan semua orang. Komika asal NTT itu juga meyakini bahwa kebenaran dalam materinya bersifat relatif.

“Kalau ancaman-ancaman sering, tapi kan nggak apa-apa lah. Kan kalau ngancam, orang mah pendapat itu kan bisa berbeda ya. Karena yang kita bicarakan itu semuanya adalah sisi kehidupan manusia yang dasarnya sosial. Dari sudut pandang sini bisa benar, dari sudut pandang sana juga bisa benar. Jadi dari berbagai sudut pandang tentu ada plus dan minusnya,” tuturnya.

Lebih jauh, Abdur juga tidak merasa takut dengan ancaman yang dialamatkan padanya. Ia merasa tidak ada ancaman berarti yang bisa berakibat pada keselamatan karier dan hidupnya.

“Ya kalau yang protes dengan akun asli gitu sih saya pengin ladenin untuk diskusinya. Tapi kalau yang bodong-bodong itu sih saya biarin aja. Tidak saya hapus juga tapi saya biarin aja,” pungkas Abdur Arsyad.