YOGYAKARTA - Banyak orang tua yang khawatir anaknya mengalami sugar rush. Sugar rush adalah kondisi ketika anak memiliki perilaku hiperaktif atau tidak bisa diam. Kondisi tersebut seringkali merepotkan bagi orang tua. Apa itu sugar rush pada anak?
Banyak orang tua yang meyakini bahwa sugar rush pada anak anak terjadi karena si kecil terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula. Oleh sebab itu banyak orang tua yang membatasi pemberian makanan manis kepada anaknya. Lantas apa itu sugar rush pada anak dan bagaimana itu bisa terjadi?
Apa Itu Sugar Rush pada Anak?
Sugar rush merupakan istilah untuk menggambarkan anak-anak yang kelebihan energi setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula. Makanan manis disebut membuat anak jadi punya perilaku hiperaktif. Sugar rush dapat terjadi sehabis anak menyantap makanan manis, kue, es krim, cokelat, sirup, dan lainnya.
Istilah sugar rush muncul pada tahun 1973 ketika pakar alergi Benjamin Feingold, M.D., mengeluarkan aturan Diet Feingold. Dalam aturan dietnya, Feingold menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung pewarna, perasa buatan, dan salisilat sebagai upaya mengatasi anak yang hiperaktif.
Anjuran ini kemudian berkembang di masyarakat, sehingga membuat para orang tua meyakini bahwa mengurangi konsumsi gula pada anak dapat mengurangi perilaku hiperaktifnya. Namun disamping itu fenomena sugar rush masih menjadi kntroversi dan perdebatan apakah benar konsumsi gula dapat menyebabkan sugar rush pada anak.
Apakah Konsumsi Gula dapat Menyebabkan Sugar Rush pada Anak?
Dilansir dari ai.care.id, Sebuah uji coba klinis yang diterbitkan dalam Pediatrics di tahun 1991 meneliti hubungan antara konsumsi gula dengan perilaku agresif pada anak-anak yang hiperaktif. Penelitian ini mengamati perilaku agresif dan perhatian kognitif pada anak normal dan hiperaktif setelah konsumsi gula tinggi.
Hasilnya, anak-anak yang mengalami kesulitan pemusatan perhatian bersikap lebih agresif dibanding kelompok normal namun tidak ada efek signifikan atau plasebo pada perilaku agresif kedua kelompok.
BACA JUGA:
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Neiroscience & Biobehavioral Reviews di tahun 2019 mengungkapkan bahwa konsumsi karbohidrat atau gula justru menyebabkan responden mengalami kelelahan dan bukan hiperaktif, kondisi yang bertentangan dengan mitos sugar rush yang beredar.
Demikianlah ulasan mengenai apa itu sugar rush pada anak dan bagaimana bisa terjadi. Para orang tua mempercayai bahwa konsumsi gula yang berlebih pada anak dapat menyebabkan si kecil jadi berperilaku hiperaktif. Namun sejumlah penelitian menyebutkan bahwa asupan gula tidak menimbulkan sikap hiperaktif pada anak.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.