Sumber Kebahagiaan Bukan Cuma Materi, Ini Pentingnya Menjaga Keseimbangan dalam Hidup
Ilustrasi Kebahagian (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kebahagiaan hidup sering diidentikkan dengan kecukupan materi. Semakin berlimpah, maka akan mudah mencapai kebahagiana. Namun, kehidupan modern yang serba cepat seringkali menimbulkan tekanan yang terasa begitu berat.

Karena itu, menjaga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan kebutuhan pribadi menjadi tantangan bagi banyak kalangan. Dengan mindfulness atau hidup dengan kesadaran penuh, seseorang akan dapat lebih fokus dan mengatasi kecemasan yang seringkali muncul akibat pola kehidupan yang serba cepat.

“Menjadi seorang seniman, mengharuskan saya siap 24/7 untuk terus berkarya. Kalau dilihat, sepertinya tidak mungkin bisa melakukan aktivitas lain. Namun, selama saya berkiprah lebih dari 40 tahun di industri seni, segala bentuk ide, gagasan, dan inspirasi hadir ketika saya memberikan fokus penuh kepada lingkungan sekitar dan menjaga keseimbangan pola hidup,” ujar Teguh Ostenrik, seorang seniman visual dalam jumpa pers PechaKucha Night Jakarta Vol. 47 secara virtual, Kamis, 3 Mei.

Teguh dan empat tokoh inspiratif lainnya akan berbagi gagasan seputar permasalahan keuangan, relationship, konsumsi yang baik dan karir, serta bagaimana menjaga kesehatan mental di tengah tekanan pekerjaan dan rutinitas di kota besar.

PechaKucha Night Jakarta yang akan berlangsung pada hari Jumat, 4 Mei di MavSpace (Maverick Indonesia) dan mengambil tema "Mind Over Matter", mengajak audiens untuk lebih sadar dan peduli terhadap gaya hidup yang sehat dan seimbang di tengah kesibukan dan tekanan yang ada.

Tiap presenter menyampaikan idenya dengan konsep presentasi 20x20 khas PechaKucha, yaitu dengan menampilkan 20 gambar yang masing masing akan ditayangkan selama 20 detik.

Penerapan gaya hidup penuh kesadaran dalam merencanakan keuangan menjadi poros penting dalam menjaga keseimbangan, menurut Rizzandi Ary dan Bagus Anindityo, CFP® & Founder @OTW.FIRE.

Dalam proses perjalanannya, seseorang perlu mempertimbangkan nilai dan tujuan hidup mereka, sehingga mereka dapat mengalokasikan dana dengan bijak dan membangun kehidupan finansial yang berkelanjutan.

“Dalam konteks finansial, mindful living mengajarkan untuk memiliki kesadaran penuh tentang kondisi keuangan kita, dan mengambil keputusan bijak berdasarkan nilai dan tujuan hidup kita. Hal inilah yang mendorong OTW.FIRE untuk menyebarluaskan konsep perjalanan menuju financial independence,” ujar Bagus Anindityo.

Lain halnya dengan Founder & Principal Architect DFORM, Mande Austriono. Baginya gaya hidup konsumsi yang penuh berkesadaran sejatinya melibatkan pemahaman akan pengaruh dan dampak dari setiap konsumsi kita terhadap lingkungan dan masyarakat.

Ia menerapkan praktik gaya hidup konsumsi dengan melibatkan pemikiran yang kritis terhadap pilihan konsumsinya, dan mengedepankan penggunaan produk dan jasa yang ramah lingkungan dan sosial.

“Hidup minimalis melibatkan pengurangan jumlah barang dan benda yang kita miliki, dengan fokus pada kualitas dan kegunaan dari setiap barang yang kita beli. Saya dan istri mengutamakan kebahagiaan dan kepuasan melalui pengurangan konsumsi dan kepemilikan benda, serta meningkatkan kesadaran akan arti penting dan nilai yang sebenarnya dari setiap barang,” jelas Mande.

Memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap diri sendiri juga dapat membantu dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain, seperti diamini Ashtra Dimach, Certified Life Coach, Doula & Founder of Halo Ibu.

“Dengan memiliki kekuatan dan keseimbangan emosional yang lebih baik, kita dapat lebih mudah berkomunikasi dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain,” jelas Ashtra dengan menambahkan bahwa ia juga belajar mengatasi berbagai masalah dan tantangan dalam hidupnya, dan merespons dengan cara yang lebih positif dan berkesadaran.

Ashtra mengatakan bahwa membangun rasa empati dan pengertian yang ditemukannya setelah menjadi birth doula dan helping others, sangat membantunya membangun hubungan yang sehat dengan memahami perasaan dan pengalaman sendiri maupun orang lain.

Dengan kesadaran dan keputusan yang tepat, kita dapat mengatasi pengaruh lingkungan dan fast-paced environment yang tidak sehat, dan membangun gaya hidup yang lebih seimbang, berkesadaran, dan berkelanjutan.