Bagikan:

JAKARTA - Libur panjang saat libur lebaran membuat anak malas untuk kembali ke sekolah. Pola tidur menjadi momok paling sulit dihadapi.

Psikolog Husnul Muasyaroh, M.Psi, membagikan kiat bagi orang tua untuk mempersiapkan anak kembali ke sekolah usai libur panjang musim Lebaran, slah satunya dengan mengatur ulang jam tidur. “Ajak anak berdiskusi santai tentang topik kembali ke sekolah,” kata Husnul dikutip dari ANTARA, Rabu, 3 Mei.

Kiat pertama mempersiapkan anak kembali ke sekolah usai berlibur, menurut Husnul, adalah membiasakan kembali waktu kegiatan seperti saat masuk sekolah, terutama soal jam tidur. Jika saat libur anak diperbolehkan untuk tidur larut malam dan bangun siang hari, maka atur jadwal tidur anak agar tidak lebih dari pukul 9 malam.

Dengan mengatur ulang jadwal tidur, anak dapat bangun pagi dalam kondisi segar.

Kedua, orang tua sebaiknya jangan lupa menanyakan bagaimana perasaan anak menjelang hari-hari kembali ke sekolah, misalnya apa hal yang menarik yang akan anak lakukan ketika bersekolah nanti. Orang tua juga perlu menormalisasi perasaan cemas atau khawatir anak soal kembali ke sekolah supaya anak memahami bahwa perasaan seperti itu adalah wajar dan dapat diatasi, menurut Husnul.

Cara ketiga adalah menumbukan kembali perasaan sense of belonging (keadaan saat seseorang merasa memiliki sesuatu) bahwa anak adalah bagian dari sekolah sehingga mereka perlu kembali ke sekolah untuk mempelajari hal baru, baik secara akademik maupun sosial.

Kiat lain agar anak siap kembali ke sekolah adalah orang tua ikut serta membantu anak mempersiapkan diri untuk kembali ke sekolah yaitu dengan memastikan segala kebutuhan anak telah disiapkan, mulai dari seragam hingga peralatan sekolah. Dengan begitu, anak merasa bahwa kebutuhannya untuk kembali bersekolah telah terpenuhi.

Psikolog anak Samanta Elsener, M.Psi, yang dihubungi terpisah, mengatakan agar orang tua turut serta membangkitkan semangat anak untuk kembali ke sekolah. Orang tua bisa meniptakan suasana yang menyenangkan tentang kembali ke sekolah kepada anak agar mereka siap ke sekolah.

“Orang tua diharapkan menghindari hal-hal yang memicu anak menjadi cemas atau tidak semangat ke sekolah,” ujar Samanta.

Mempersiapkan anak kembali ke sekolah, menurut Samanta, bisa dilakukan minimal tiga hari sebelum hari H masuk sekolah. Dia juga menyarankan orang tua untuk menghindari distraksi seperti gawai sebelum tidur supaya anak memiliki kualitas tidur yang baik.

Kualitas tidur yang baik pada anak dapat membuat mereka bangun lebih segar, lebih konsentrasi saat belajar, dan relatif stabil emosinya.

Jika anak merasa cemas atau tertekan saat merasa harus kembali ke sekolah, Samanta menjelaskan agar sebaiknya orangt tua mengajak anak berbicara dan mendengarkan keluhan mereka.

Ajarkan anak untuk mengatasi rasa cemas atau tertekannya, misalnya melakukan relaksasi melalui pernapasan, grounding atau metode pengalihan perhatian, menggerakkan tubuh, mendengarkan lagu, dan lainnya, untuk menetralkan kembali emosi mereka.