37 Tahun Bernyanyi, Carlo Saba Disebut Punya Pengaruh Besar untuk Musik Indonesia

JAKARTA - Meninggalnya Carlo Saba pada Rabu, 19 April kemarin mengakhiri perjalanan karier musiknya yang sudah berjalan selama 37 tahun. Penyanyi kelahiran Bandung itu ikut mendirikan Kahitna pada tahun 1986. Dan sejak saat itu ia tidak pernah berhenti bernyanyi hingga akhir hayatnya.

Mario Ginanjar, rekan Carlo bersama Hedi Yunus yang menjadi trio vokal bagi Kahitna mengatakan bahwa 37 tahun karier Carlo di Kahitna dipenuhi semangat juang untuk menjadikan musik Indonesia lebih baik.

Dengan meninggalnya Carlo, Mario memastikam anggota Kahitna yang tersisa akan terus melanjutkan apa yang menjadi dedikasi seniornya itu.

"Menurut saya, saatnya kami 8 orang lagi meneruskan semangat Mas Carlo," kata Mario Ginanjar saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Jumat, 21 April.

Mario mengatakan, pelajaran yang diambil dari seorang Carlo Saba adalah dedikasinya terhadap musik Indonesia.

"Banyak mungkin yang nggak sadar Carlo Saba pengaruhnya sebesar apa terhadap musik Indonesia, cuma setiap orang pasti tahu lagi Cantik, Andai Dia Tahu, Takkan Terganti," ujar Mario.

"Itu semua adalah kontribusi Mas Carlo terhadap musik Indonesia," lanjutnya.

Di lain sisi, Yovie Widianto yang menjadi rekan seperjuangan Carlo dalam membentuk dan membesarkan Kahitna menyebut sahabatnya itu adalah salah satu alasan bagi Kahitna bisa terus berjalan selama 37 tahun.

Yovie yang banyak menciptakan lagu-lagu hits Kahitna mengatakan bahwa karya-karyanya menjadi besar karena andil penting Carlo sebagai penyanyi.

“Ya semua orang bisa merasakan kekuatan semua lagu cinta Kahitna. Buat saya nggak heran, karena bukan hanya lagu yang jadi kekuatannya, tapi hati yang menyanyikan, hati yang membawakannya. Ada satu kekuatan hebat di situ,” kata Yovie.

Ikut mengabtarkan Carlo Saba ke oeristirahatan terakhirnya, Yovie pun mengucapkan rasa terimakasihnya untuk banyak orang yang telah mendoakan almarhum.