Suasana Terkini Rumah Duka Nani Wijaya, Keluarga Telah Berkumpul
Suasana rumah duka Nani Wijaya di Sentul (Ivan Two Putra/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Dunia hiburan tanah air berduka atas berpulangnya Nani Wijaya. Meninggal dunia pukul 3.28 WIB di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, jenazah sang legenda disemayamkan di rumah duka yang berada di wilayah Sentul, Bogor.

Berdasarkan pantauan VOI, suasana rumah duka pada pukul 11.25 WIB terlihat ramai oleh keluarga dan warga sekitar. Tidak hanya itu, beberapa rekan artis pun terlihat hadir.

Beberapa karangan bunga juga terjejer di sekitar rumah duka. Salah satu karangan bunga datang mrngatasnamakan Keluarga Besar Bajaj Bajuri.

“Turut berduka cita atas meninggalnya Hj. Nani Wijaya,” tulis karangan bunga tersebut.

Dari rumah duka, jenazah mendiang Nani Wijaya akan disholatkan di Masjid Al Munawaroh, sebelum nantinya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Karang Tengah, Bogor.

Sebagai informasi, Nani Wijaya dilarikan ke rumah sakit pada awal bulan ini setelah mengalami sesak nafas. Ia pun dirawat secara intensif selama kurang lebih dua minggu, sebelum akhirnya meninggal dunia.

Nani Wijaya lahir beberapa bulan sebelum kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 10 November 1944 di Cirebon. Pada usia 16 tahun, Nani sudah debut akting lewat penampilannya dalam film Darah Tinggi (1960) yang disutradarai Lilik Sudjio.

Meski memiliki karier cukup baik sebagai aktris remaja saat itu, Nani Wijaya tetap memilih untuk melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi. Ia tercatat pernah menjalani studi di Universitas Indonesia.

Kemudian, pada tahun 1969 ia menikah dengan sutradara sekaligus sastrawan asal Lebak, Banten, Misbach Yusa Biran. Keduanya hidup bahagia dengan dikaruniai enam orang anak, yaitu Nina Kartika, Tita Fitrah Soraya, Cahya Kamila, Sukma Ayu, Firdausi dan Farry Hanief.

Pada masa kejayaannya, Nani memenangi dua Piala Citra dalam kategori Pemeran Pendukung Terbaik lewat film Yang Muda Yang Bercinta (1978) dan R.A. Kartini (1983).

Punya enam orang anak, Nani masih terus menggeluti dunia akting hingga usia senjanya. Salah satu perannya yang paling diingat masyarakat Indonesia yaitu ketika ia membintangi sitkom Bajaj Bajuri pada tahun 2002 hingga 2007.

Karakternya yang cukup mengesalkan sebagai orang tua dari Oneng (Rieke Diah Pitaloka) sekaligus mertua dari Bajuri (Mat Solar), Nina berhasil membuat karakter Emak Eti cukup ikonik di mata penonton tanah air.