Membongkar Makna dan Mitos Hujan di Saat Imlek
Ilustrasi makna hujan di saat Imlek (Unsplash/Rosi M)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Hari raya Imlek pada tahun 2023 jatuh pada hari Minggu 23 Januari. Pada tahun ini adalah Tahun baru Imlek ke 2574 Kongzili. Perayaan imlek biasanya identik dengan warna merah, lampion, barongsai, dan sebagainya. Selain itu, ada satu hal unik yang biasa terjadi saat Imlek, yaitu hujan. Banyak yang bertanya makna dan mitos hujan saat Imlek.

Hampir setiap Imlek pasti turun hujan, entah itu deras maupun sekadar gerimis. Hujan bisa turun di pagi hari, siang, atau malamnya. Namun bukannya terganggu karena basah hujan,  orang tionghoa justru senang ketika turun hujan di waktu Imlek. Memangnya apa makna hujan di saat Imlek?

Makna Hujan Menurut Kepercayaan Tionghoa

Masyarakat Tionghoa menganggap bahwa turunnya hujan saat Imlek adalah pertanda baik. Hujan menjadi perlambang keberkahan dan rezeki. Selain itu, hujan juga dipercaya sebagai jawaban atas persembahyangan pada tahun baru. 

Dari sisi fisiologis, hujan membawa keberhakan bagi para petani atau masyarakat agraris. Mengingat sejarah etnis Tionghoa dulunya banyak yang berprofesi sebagai petani. Petani bekerja dengan mengolah dan bergantung pada alam. Mereka membutuhkan hujan untuk menyuburkan tanah dan tanaman. 

Makna Hujan Menjadi Perlambang Aktivitas Dewi Kwan Im

Ahli Feng Shui mengatakan bahwa hujan yang turun saat imlek berhubungan dengan perbuatan Dewi Kwan Im menyiram bunga Mei Hwa. Peristiwa tersebut diartikan sebagai berkah dari langit yang turun ke dunia manusia. Orang Tionghoa percaya bahwa bunga Mei Hwa adalah bunga kesayangan Dewi Kwan Im yang ditanam setiap akan Imlek.

Dewi Kwan Im menjadi perwujudan dari sosok Dewi Welas Asih pada masa Dinasti yuan. Sebagaimana julukannya, Dewi Kwan Im bertugas menebarkan kasih sayang kepada setiap manusia. Jadi saat turun hujan di hari Imlek, maka disebut sebagai pertanda bahwa Dewi Kwan Im sedang menabur kasih sayang. 

Makna Hujan Menurut Konsep Yin Yang 

Hujan dari kacamata Feng Shui diyakini sebagai berkah penyeimbang alam. Dalam konsep Yin Yang, hujan adalah penyeimbang sinar matahari. Dalam ilmu Feng Shui, hujan adalah energi air. Energi yang dimaksud adalah sungai kembali terisi, tanah kembali subur, dan lainnya. 

Namun jika hujan terjadi secara berlebihan, maka justru menjadi energi negatif. Hujan yang berlebihan bisa mengakibatkan malapetaka, seperti banjir dan lainnya. 

Makna Hujan dari Segi Bahasa

Dari segi bahasa, kata hujan disebut dalam bahasa Mandarin dengan nama ‘yu’. Pelafalan ‘yu’ mirip dengan ‘yu’ yang memiliki arti kenaikan atau surplus. Jadi hujan di saat Imlek sendiri bisa diartikan sebagai perlambang adanya peningkatan atau kenaikan, entah pada hidup banyak orang maupun masing-masing individu. Peningkatan bisa dalam berbagai bentuk, misalnya ekonomi, karier, jodoh, dan lainnya.

Makna Hujan Pembawa Keburuntungan di Era Sekarang

Namun di era sekarang kepercayaan tersebut  bisa dikatakan sudah tidak lagi relevan. Dalam hal pertanian misalnya, saat ini sudah banyak teknologi yang dapat memanipulasi kebutuhan ari di sektor pertanian. 

Hujan sebagai perlambang keberuntungan itu sifatnya adalah kepercayaan. Jadi tidak berlaku untuk semua kalangan. Mislanya, kalau petani pasti bahagian saat hujan turun karena tanamannya bisa tumbuh subur. Sementara kalau pedagang mengalami hujan, pasti mereka sedih karena kesulitan berjualan. 

Makna Hujan saat Imlek Menurut BMKG

Hujan saat Imlek sebenarnya juga bisa dikaitkan dengan faktor musim atau geografi. adan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan alasan ilmiahnya. 

BMKG mengatakan bahwa periode musim hujan di Indonesia secara umum terjadi pada bulan Desember, Januari, hingga Februari. Periode hujan ini terjadi di seluruh wilayah di Indonesia, terutama di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara. Bulan Januari dan Februari adalah puncak musim hujan. 

Jadi jika ditarik kesimpulan hubungan hujan dengan hari raya Imlek maka akan mengacu pada musim yang sedang terjadi. Imlek yang dirayakan pada bulan tersebut pasti berpotensi terjadi hujan. Turunnya hujan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer di suatu wilayah yang dapat menyebabkan pembentukan awan dan hujan. 

Jika dilihat dari sisi Sains, maka hal yang wajar jika terjadi hujan saat Imlek. Jadi turunnya hujan di hari Imlek bukanlah sesuatu yang menakjubkan atau istimewa, karena sikus musimnya memang demikian. 

Demikianlah ulasan makna dan mitos hujan di saat Imlek. Hujan bisa menjadi pertanda baik maupun sebaliknya. Itu semua tergantung dari bagaimana cara memaknainya dan pada siapa yang merasakannya. Namun yang terpenting adalah mensyukuri setiap yang terjadi di alam sebagai berkah yang harus diterima dan dijaga. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.