Bagikan:

YOGYAKARTA - Persoalan keyakinan atau kepercayaan seseorang menjadi topik yang kerap dibicarakan dari dulu hingga sekarang. Ada dua istilah yang kerap muncul dalam perbincangan soal keyakinan, yaitu agnostik dan ateis. Keduanya sering dianggap sama sebagai keyakinan tidak percaya adanya tuhan. 

Padahal ada perbedaan antara agnostik dan ateis. Meski pembahasan kedua pandangan agama tersebut adalah topik yang sensitif atau rawan menimbulkan perdebatan, namun perlu diketahui perbedaan keduanya. 

Agnostik dan ateis sering menjadi bahan diskusi di media sosial. Namun masih banyak orang yang belum paham perbedaan agnostik dan ateis. Keduanya menunjukkan pandangan dunia atau sistem pemahaman yang berbeda, maka dari itu tidak boleh disamakan. 

Perbedaan Agnostik dan Ateis

Apa Itu Agnostik?

Agnostik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘gnostik’ yang artinya mengetahui atau pengetahuan dan ‘a’ yang artinya tidak. Bisa dimaknai secara harfiah bahwa agnostik adalah tidak mengetahui. 

Secara definisi umum, agnostik adalah suatu kepercayaan atau pandangan bahwa keberadaan Tuhan adalah sesuatu yang tidak diketahui. Orang-orang berkepercayaan agnostik membutuhkan penjelasan ilmiah yang bisa membuktikan keberadaan Tuhan. 

Istilah agnostik dan agnostisisme diciptakan pada akhir abad ke-19 oleh ahli biologi dari Inggris bernama T.H. Huxley, dilansir dari Stanford Encyclopedia of Philosophy. Huxley menggunakan kata agnostik untuk menyebut orang-orang yang sepertinya, yaitu tidak peduli tentang berbagai hal dogmatisasi termasuk mengenai keberadaan Tuhan.

Apa Itu Ateis?

Kata ateisme secara umum merujuk pada istilah ‘teisme’ yang berarti mempercayai atau keyakinan bahwa Tuhan itu ada. Sementara imbuhan huruf ‘a’ pada kata ‘teisme’ memiliki makna sebagai negasi sebagai ‘tidak’. Dari pemahaman tersebut, bisa disebut bahwa ateisme adalah keyakinan bahwa tidak ada Tuhan. 

Istilah ateisme sangat berkaitan dengan pertanyaan metafisik yang sering muncul dalam pembahasan filsafat agama, yaitu “apakah Tuhan itu ada?”. Maka jawabannya hanya ada dua penegasan langsung, yaitu ‘ada’ yang merupakan teisme dan ‘tidak’ yang merupakan ateisme. Dalam teisme tidak menerima jawaban seperti “saya tidak tahu” atau “tidak ada yang tahu”.

Orang-orang yang menganut pandangan atheisme tidak percaya dengan adanya Tuhan maupun dewa. Orang atheis menyangkal keberadaan Tuhan karena tidak dapat dibuktikan secara empiris maupun logis kehadiran-Nya. 

Perbedaan Agnostik dan Ateisme

Pandangan agnostik dan ateisme memang seolah sama, namun ada perbedaan mendasar dari keduanya. Orang agnostik tidak menyangkal keberadaan Tuhan. Namun mereka menyatakan tidak tahu akan keberadaan Tuhan. 

Orang agnostik butuh penjelasan ilmiah untuk membuktikan jika keberadaan Tuhan benar-benar ada. Orang agnostik lebih percaya bahwa ada kekuatan lain yang lebih besar dari Tuhan dan bisa dibuktikan secara ilmiah, yaitu alam semesta. 

Sementara ateis adalah tindakan atau sikap tidak mempercayai adanya Tuhan. Ada dua jenis ateisme, yaitu ateis gnostik dan ateis agnostik. Ateis gnostik adalah orang yang tidak percaya adanya Tuhan dan bisa membuktikan pandangannya. Ateis agnostik adalah orang yang menyangkal keberadaan Tuhan, namun mereka tidak dapat membuktikannya. 

Itulah perbedaan agnostik dan ateisme, yang secara sekilas memang terlihat sama. Namun keduanya mempunyai prinsip dasar yang berbeda. Jika orang ateis sama sekali menolak keberadaan Tuhan, sedangkan orang agnostik tidak menyangkal keberadaan Tuhan. Mereka membutuhkan bukti ilmiah akan adanya Tuhan, dan mereka lebih percaya dengan kekuatan alam semesta. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.