Bagikan:

YOGYAKARTA – Menyoal keamanan minum kopi, selama kondisi bumil sehat, tak memicu masalah jika minum kopi dengan ukuran terbatas. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di National Institutes of Health, menemukan bahwa ibu hamil yang minum kopi meski dalam jumlah sedikit bisa memengaruhi tinggi badan si kecil. Bagaimana bisa menimbulkan efek tersebut, yuk cek ulasan berikut di bawah.

Penelitian ini menemukan, anak-anak yang lahir dari perempuan dengan asupan kafein rendah selama kehamilan, termasuk di bawah rekomendasi 200 miligram, sedikit lebih pendek daripada anak-anak yang lahir dari perempuan hamil tidak minum kopi. Jarak beda tinggi sekitar 2 sentimeter pada usia 4-8 tahun.

Menurut peneliti utama, Katherine Grantz, MD., asupan kafein rendah pada ibu hamil memiliki efek jangka panjang pada pertumbuhan anak. Penting untuk diketahui, penelitian ini hanya memakai sedikit sampel, sehingga efeknya mungkin akan bervariasi.

“Perempuan hamil harus mendiskusikan konsumsi kafein dengan penyedia layanan kesehatan,” tutur Grantz dilansir Everyday Health, Selasa, 8 November.

ibu hamil minum kopi apa boleh
Ilustrasi ibu hamil minum kopi apa boleh (Freepik/yanalya)

Selama kehamilan, tidak direkomendasikan minum kopi 200 miligram perhari dalam secangkir kopi. Bahkan, minum teh, minuman ringan, dan cokelat yang mengandung kafein pun harus dibatasi meski efeknya bervariasi. Pedoman ini diterbitkan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

Para peneliti menilai bagaimana konsumsi kafein ibu dapat berdampak pada tinggi, berat badan, indeks massa tubuh, dan risiko obesitas anak-anak. Analisis dilakukan dengan mengukur konsentrasi kafein dan produk pemecahannya, paraxanthine, dalam sampel darah dari 2.410 perempuan yang sedang hamil dalam dua penelitian sebelumnya.

Untuk lebih mengetahui dampak kafein, peneliti mengontrol beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak. Termasuk tinggi badan ibu, berat badan sebelum hamil, dan status merokok. Melalui penelitiannya, peneliti tidak menemukan bahwa konsumsi kafein calon ibu membuat perbedaan berat badan, BMI, atau risiko obesitas anak-anak. Peneliti menemukan kaitannya dengan tinggi badan.

Sebanyak 788 anak-anak dari studi di atas, mereka lahir dari perempuan yang mengonsumsi kafein selama kehamilan. Tinggi rata-rata 1,5 sentimeter lebih pendek daripada mereka yang ibunya mengonsumsi kafein paling sedikit. Rata-rata, perempuan hamil dalam penelitian tersebut mengonsumsi kurang dari 50 miligram per hari. Pertumbuhan anak diukur ekali, pada usia rata-rata 7 tahun.

Pada kelompok lain dalam penelitian yang sama, sejumlah 1.622 ibu dan anak diukur secara berkala sejak lahir hingga usia 8 tahun. Ibu dalam masa kehamilan pada kelompok ini minum kopi rata-rata 200 miligram per hari. Pada usia 4 tahun, ketinggian anak dari ibu hamil yang minum kopi dan tidak selisih 0,68 sentimeter. Sedangkan pada usia 8 tahun, selisih meningkat hingga 2,2 sentimeter.