Mengupas Mitos dan Fakta Soal Kecantikan yang Beredar di Media Sosial
Perawatan Wajah (Foto: Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Banyak mitos dan fakta yang beredar soal kecantikan di media sosial. Ada yang benar, namun ada juga yang harus diluruskan. Dokter kecantikan, dr. Abelina D Fitria, Dpl. AAAM, MARS memberi penjelasan.

Mitos pertama adalah kulit berminyak tidak perlu pakai pelembap. Menurut dr. Abelina, pernyataan ini keliru karena pelembap berfungsi menghidrasi kulit. Proses hidrasi berkaitan dengan kadar air di kulit wajah, bukan kadar minyak.

"Kesalahpahaman yang sering terjadi adalah pelembap sebagai skincare akan menyebabkan kadar minyak di wajah semakin bertambah. Faktanya, justru kadar minyak malah akan meningkat ketika wajah tidak terhidrasi dengan baik," kata dr. Abelina dikutip ANTARA, Selasa, 8 November.

Lebih lanjut, adalah memakai tabir surya (sunscreen) bahkan saat di dalam ruangan. Menurut dr. Abelina, sinar matahari mengandung gelombang radiasi UVA dan UVB yang dapat menembus jendela, maka sunscreen penting digunakan meski beraktivitas di dalam rumah.

"Untuk menangkal sinar UVA dan UVB, pakai sunscreen berformula multi-spectrum atau broad-spectrum. Kulit orang Indonesia cukup memilih sunscreen dengan SPF 30-50 PA++++," ujarnya.

Mitos selanjutnya adalah pasta gigi dapat mengobati jerawat. Pernyataan ini tidak tepat karena kandungan di pasta gigi justru bisa menyebabkan iritasi di wajah.

"Kenali dulu jenis jerawat sebelum melakukan perawatan. Pertama, beruntusan, disebabkan faktor lingkungan dan makanan. Selain itu ada cystic acne yang bersifat genetik," ujar dr. Abelina.

"Atasi jerawat beruntusan dengan memakai makeup dan skincare sesuai jenis kulit. Kebersihan lingkungan sekitar juga perlu diperhatikan. Untuk memulihkan cystic acne, konsultasi dahulu dengan dokter agar mendapatkan skincare yang tepat. Hindari juga konsumsi makanan dan minuman olahan serta yang memiliki kadar gula tinggi seperti manisan dan soda," imbuhnya.

Dokter juga mengatakan, skincare yang mengandung parfum atau pewangi tidak dianjurkan. Selain parfum, skincare yang mengandung essential oil juga tidak dianjurkan karena kedua bahan tersebut berpotensi untuk membuat kulit ‘stres’ sehingga merusak skin barrier.

Selanjutnya, ada mitos yang mengatakan efektivitas skincare ditentukan oleh harga.

"Produk perawatan kulit yang baik adalah yang disesuaikan dengan tipe dan kondisi kulit. Banyak produk lokal perawatan kulit dengan harga terjangkau yang tidak kalah saing dengan produk buatan luar negeri karena terdapat kandungan yang terbukti efektif untuk merawat kulit," kata dr. Abelina.