Bagikan:

JAKARTA - Pakar pendidikan Najelaa Shihab mengatakan bahwa minat dan bakat anak akan tumbuh seiring dengan eksplorasi yang dilakukan sejak usia dini. Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini, mengatakan bahwa bakat bukanlah takdir yang muncul bersamaan saat anak lahir ke dunia.

"Ini proses yang amat sangat jangka panjang, ada minat yang muncul dari eksplorasi dan baru muncul di tingkat sekolah menengah, ada juga yang tumbuh sejak usia dini, ada yang butuh paparan dulu baru bakatnya semakin kuat," ujar Najelaa dikutip dari ANTARA, Sabtu, 17 September.

Anak harus diberi ruang eksplorasi sebanyak mungkin agar memiliki banyak pengalaman dan pilihan dalam mengembangkan minat. Perlu berbagai pengalaman dan eksplorasi yang dilakukan sejak pendidikan usia dini (PAUD) untuk dapat mengenali minat dan bakat.

Ketika sudah memasuki Sekolah Menengah Atas, akan lebih siap dalam memilih apa yang menjadi minat dan perhatiannya.

Menurut Najelaa, orangtua dan pendidik tidak perlu membentuk minat anak dengan mengarahkan harus bisa pada bidang tertentu. Anak yang diberi kebebasan dalam mengeksplorasi banyak hal akan lebih mudah mengenali minat dan bakatnya.

"Minat bakat anak itu bukan perlu dites oleh orang lain tapi anak perlu dikasih ruang untuk bisa mengenali minatnya sendiri, agar dia bisa mendapat pengalaman dan menentukan apa yang paling disuka dan paling cocok untuk dirinya," kata Najelaa.

Lebih lanjut, Najelaa mengatakan anak-anak perlu melewati berbagai proses untuk bisa menentukan apa yang paling diminati. Pengalaman ini pun tidak bisa didapat hanya dalam waktu 1-2 bulan.

Selain itu, orangtua juga diharapkan bisa menerima aspirasi sang anak dalam menentukan cita-citanya dan tidak membandingkan dengan anak lain.

"Tugas kita adalah membuat anak-anak ini punya aspirasi tinggi dan cita-cita yang beragam," ujar Najelaa.