Mengirim Pesan Tak Terucapkan, Ini Pentingnya Kontak Mata untuk Memperkuat Ikatan
Ilustrasi pentingnya kontak mata untuk memperkuat ikatan (Pexels/Taryn Elliott)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Kontak mata dengan orang asing atau dengan pasangan, tentu akan mengirimkan pesan berbeda. Ketika orang asing menatap Anda, mungkin akan timbul perasaan terancam. Terutama ketika terlempar tatapan mengintimidasi. Berbeda ketika mendapatkan tatapan hangat dari pasangan, itu membangun kenyamanan.

Kontak mata memiliki peran sosial yang penting. Bukan hanya manusia, tetapi hampir setiap spesies sosial yang mengirimkan pesan lewat tatapan mata. Seperti pesan tentang ancaman, dominasi, kepatuhan, berkasih-kasihan, dan masih banyak lagi. Dilansir Psychology Today, Senin, 4 September, berkaitan dengan kontak mata, evolusi juga memengaruhi spesies ngengat, kupu-kupu, dan ikan dengan rangsangan ‘bintik mata’ untuk menyesatkan dan mengintimidasi pemangsa.

Pada manusia, ikatan dengan kontak mata terjalin antara ibu dan bayinya. Menggunakan riasan mata juga dianggap sebagai cara efektif untuk menarik perhatian.

pentingnya kontak mata untuk memperkuat ikatan
Ilustrasi pentingnya kontak mata untuk memperkuat ikatan (Pexels/Andrea Piacquadio)

Biasanya, kita lebih banyak menatap lawan bicara ketika mendengarkan. Saat berbicara, kita lebih sedikit menatap pada lawan bicara. Tetapi kita tak akan merasa nyaman ketika kontak mata secara langsung, sering, dan berkepanjangan.

Para peneliti menyebut kontak mata atau saling pandang sebagai komunikasi non verbal. Saling pandang ini menandakan bahwa individu yang melihat kita bermaksud untuk terlibat dalam semacam perilaku yang melibatkan kita. Perilaku tersebut mungkin disukai atau tidak disukai, tetapi yang pasti, tatapan orang lain memberi energi kepada kita untuk membuat respons yang sesuai.

Kontak mata, ternyata juga berkaitan dengan detak jantung. Sebuah penelitian lapangan membuktikan bahwa mereka yang berada di bawah tatapan orang lain akan berjalan lebih cepat dan lebih gelisah. Ini membuktikan bahwa kontak mata sebagai faktor pemicu meningkatnya detak jantung.

Dalam konteks tatapan mata yang berkaitan dengan perilaku positif, dapat membangun respons yang positif pula. Dalam sebuah penelitian terhadap orang yang diwawancarai, semakin pewawancara memberikan pujian dan maka yang diwawancarai akan melemparkan kontak mata positif.

Ini berarti bahwa, jika Anda memberikan kehangatan atau perilaku baik lainnya pada pasangan, maka pasangan Anda akan lebih sering melemparkan kontak mata yang membuat Anda nyaman.  Secara langsung, perilaku positif dan kontak mata membangun ikatan antara Anda dan pasangan.