JAKARTA - Taylor Swift mengunggah kabar terbaru mengenai kasus hak master albumnya dengan Scooter Braun pada hari ini, Selasa, 17 November 2020.
“Ini adalah kedua kalinya musik saya dijual tanpa sepengetahuan saya,” kata pelantun Cardigan.
Sebelumnya, sebuah perusahaan Ithaca Holdings mengambil master album Swift pertama dari label Big Machine Label Group. Walaupun perusahaan itu memberi tahu Swift mengenai transaksi ini, tetapi Swift tidak ingin ikut campur dengan perjanjian itu.
Kemudian, beberapa minggu lalu, sebuah perusahaan pribadi bernama Shamrock Holdings menghubungi Swift dan mengatakan Shamrock telah membeli seluruh musik dan album art dari Scooter Braun. Mereka ingin memberitahu Swift mengenai perjanjian tersebut dan Braun mengatakan jika pihak Shamrock mengabarkan Swift tentang hal ini, maka perjanjian itu akan dibatalkan.
Dalam pernyataan tersebut, Swift mengatakan bahwa meski terjual ke Shamrock, Scooter Braun akan mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Taylor Swift membocorkan sedang merekam ulang seluruh diskografinya sampai ke album 1989 yang masih di bawah naungan Big Machine. “Saya sudah mulai merekam musik lama saya dan hal ini sangat menimbulkan semangat. Saya punya beberapa kejutan nantinya.”
Pada Juli 2019, Swift menyanggah klaim Braun mengenai usaha kepemilikan seluruh master musiknya. Kemudian, Scott Borchetta, direksi Big Machine Label Group meminta Swift untuk tidak merekam ulang musik lamanya.
Swift mengklaim label lamanya belum membayar royalti atas musiknya sebanyak 8 miliar dolar Amerika Serikat.
Been getting a lot of questions about the recent sale of my old masters. I hope this clears things up. pic.twitter.com/sscKXp2ibD
— Taylor Swift (@taylorswift13) November 16, 2020