Bagikan:

JAKARTA - Setelah melepas album Born In Sin pada 2018, band punk n' roll asal Bogor Letterbomb kembali dengan album ketiga, Kalian Adalah Alasan Tuhan Menciptakan Jari Tengah. Sebuah judul album sekaligus trek titel yang cukup panjang dan sangat tidak biasa.

Dari segi lirik, musik, desain album maupun eksekusi akhir, album ini terasa lebih apa adanya dibandingkan dengan dua album sebelumnya. 

"Inti dari album ini adalah sarana introspeksi diri dan kritik terhadap kondisi masyarakat dalam lingkup yang lebih sempit," kata pihak Letterbomb dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Minggu, 15 November. 

Tidak seperti album Born In Sin yang menyajikan lagu lagu kritik sosial yang luas, album ini benar benar to the point. Seperti dalam lagu Sajak Murahan untuk Mereka yang Sensian yang mengkritik 'selebritas komunitas' tapi dengan lirik yang bernuansa satire. 

Atau lebih vulgar lagi di lagu Kalian Semua Bajingan yang menampilkan vokalis band Jeans Roek, Sikoran. Lagu ini benar-benar mengutuk kawan sekitar yang bermuka dua dan menjebak dalam kondisi yang tidak menguntungkan.

Selain lagu-lagu yang terlalu mengundang perkelahian tersebut, Letterbomb juga meng-cover lagu dari band sahabat mereka yang saat ini sudah vakum, D'barbuk. Dibawakannya Metropolis dan Wild Night sekaligus menandai bergabungnya Dandi, gitaris D'Barbuk ke dalam formasi terkini Letterbomb.

Tak sampai di situ, dalam album ini, mereka pun mendaur ulang lagu anak-anak yang berjudul Burung Hantu yang dinyanyikan oleh anak dari Def sang vokalis, Fidel.

Selain lagu-lagu dengan lirik bahasa Indonesia, Letterbomb tetap menciptakan lagu dengan lirik bahasa Inggris, seperti Silly Bastard dengan nuansa punk rock yang sederhana. Atau pada lagu You're Not Special yang mengkritik gaya hidup masyarakat yang 'kebelet famous' dan konsumtif yang membuat mereka memaksakan diri agar 'diakui'. 

Album ini ditutup dengan lagu We're Not Young Anymore (Never Too Old To Rock N' Roll) di mana semua personel turut andil dalam menyanyikan part-part lagu ini.

"Lagu ini bertema soal kehidupan bermusik Letterbomb yang tidak seperti dulu lagi yang masih sangat bebas. Tuntutan profesi serta keluarga membuat kami mengurangi frekuensi bermusik. Tetapi semangat kami masih tetap ada dan membara. Sebuah lagu yang pas untuk menutup album ketiga kami," Letterbomb menjelaskan.