YOGYAKARTA – Puasa Asyura merupakan ibadah sunah yang dianjurkan untuk dilakukan agar mendapatkan pahala serta ampunan. Berdasarkan penanggalan hijriah, hari ke sembilan dan sepuluh setelah 1 Muharram, dilaksanakan puasa sunah, yaitu puasa Tasu’a dan Asyura. Puasa sunah ini dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk dilakukan. Kapan Puasa Asyura dilakukan dan berapa hari Puasa Asyura? Berikut penjelasan lengkap beserta niat dan doa buka puasa.
Sejarah Puasa Asyura
Bulan Muharram, termasuk dalam bulan yang haram atau disebut asyhurul hurum. Pada bulan tersebut, Allah memiliki suatu hari yang merupakan hari mulia dalam Islam, yaitu hari Asyura. Asyura berasal dari kata asyirah yang berarti ‘kesepuluh’ atau dipahami sebagai ‘hari kesepuluh dari bula Muharram’.
Sejarah bermula ketika Rasulullah SAW hijrah dari Mekah menuju Madinah. Nabi Muhammad SAW menjalankan puasa Asyura. Saat itu, Nabi belum memerintahkan umat Islam untuk ikut berpuasa.
Perjalanan ditempuh menuju Madinah, Nabi Muhammad bertemu dengan orang Yahudi yang menjalankan puasa Asyura. Dari sahabat Abdullah bin Abbas, beliau berkata:
“Tatkala Nabi Muhammad datang ke kota Madinah, beliau mendapati kaun Yahudi sedang berpuasa di hari Asyura, lantas beliau bersabda kepada mereka, ‘hari apa yang kalian sedang berpuasa hari ini?’
Mereka menjawab, ‘Hari ini adalah hari yang agung. Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya pada hari ini dan menenggelamkan Fir’aun serta pasukannya. Maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai rasa syukur dan kami turut berpuasa’.”
Maka, sabda Rasulullah dalam riwayat HR Bukhari dan Muslim:
‘Maka kami dengan Musa lebih berhak dan lebih utama daripada kalian.’ Maka Rasulullah berpuasa dan memerintahkan berpuasa.
Tak hanya puasa Asyura yang dianjurkan, puasa Tasu’a yang dilaksanakan hari kesembilan pada bulan Muharram dan hari kesebelas juga diperintahkan berpuasa oleh Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas, Rasulullah bersabda:
“Nabi Muhammad bersabda: ‘Jika aku masih hidup hingga tahun depan, pasti aku akan berpuasa pada hari kesembilan’. (HR Muslim)
Kapan dan berapa hari Puasa Asyura?
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari sahabat Ibnu Abbas, melansir NU Online, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Puasalah pada hari Asyura dan bedakanlah diri kalian dengan kaun Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya.”
Penjelasan tentang kapan dan berapa hari Puasa Asyura, dijelaskan dalam kitab al-Um dan al-Imla’ oleh Imam Syafi’I. Dalam kitab tersebut menegaskan bahwa disunahkan berpuasa 3 hari, yaitu Puasa Tasu’a, Puasa Asyura, dan puasa hari kesebelas. Dengan begitu, Puasa Asyura ada 3 tingkatan, tingkatan paling rendah adalah puasa Asyura saja, kemudian Puasa Asyura dan Puasa Tasu’a, dan yang paling tinggi adalah Puasa Asyura, Puasa Tasu’a, dan puasa hari kesebelas di bulan Muharram.
Pada tahun ini, Puasa Asyura dilaksanakan pada 8 Agustus 2022. Sedangkan Puasa Tasu’a pada 7 Agustus dan puasa hari kesebelas di bulan Muharram pada 9 Agustus 2022.
Niat dan doa buka Puasa Asyura
Niat Puasa Asyura:
“Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta’âlâ.”
Artinya: “Saya berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Doa buka Puasa Asyura:
“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah”
Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."
Itulah penjelasan lengkap mengenai kapan dan berapa lama Puasa Asyura sekaligus niat serta doa buka puasa.