JAKARTA - Pandemi COVID-19 membuat industri musik sulit berjalan, termasuk JKT48. Selasa, 10 November, Melody Nurramdhani selaku General Manager JKT48 memberi pernyataan terkait kemungkinan bubarnya JKT48.
JKT48 adalah grup saudara AKB48 yang berasal dari Jepang. Mengadopsi konsep idol yang bisa ditemui setiap hari, JKT48 berhasil membawa konsep baru di belantika musik Indonesia. Penghasilan mereka lantas dihasilkan dari berbagai aktivitas idol yang tidak pernah di temui dalam grup lain. Apa saja itu?
Teater
Setiap harinya, anggota JKT48 mengadakan show di teater JKT48 yang berlokasi di F(x) Senayan. Melalui show tersebut, penggemar bisa menyaksikan idola mereka dengan berbagai set lagu.
Melansir situs resminya, berbagai harga tiket ditawarkan untuk masuk ke teater. Untuk pertunjukan 12-15 November yang akan datang, tiket dibanderol Rp200 ribu untuk masuk ke dalam teater.
Handshake
Handshake event adalah acara di mana penggemar bisa bersalaman dengan anggota JKT48. Caranya cukup membayar sesuai harga dan memilih anggota, maka penggemar bisa ikut dalam acara tersebut.
Acara ini bukan seperti fansign atau fanmeeting, sebab penggemar hanya diperbolehkan bersalaman dalam waktu singkat.
BACA JUGA:
Merchandise
Merchandise adalah salah satu pernak-pernik JKT48 yang paling banyak diminati oleh penggemar. Selain eksklusif, merchandise ini menjadi salah satu syarat agar penggemar bisa mendapat benefit seperti melakukan voting dan sebagainya.
Merchandise yang diterbitkan JKT48 dirilis dalam bentuk poster per member, kaos, topi, kalendar, dan masih banyak lainnya.
Roadshow
JKT48 juga sering mengunjungi berbagai kota di Indonesia sebagai bagian dari promosi handshake maupun roadshow. Melalui acara ini, JKT48 bisa bertemu dengan penggemar dari berbagai daerah.
Kegiatan handshake juga biasa dilakukan di tengah roadshow sehingga tidak hanya penggemar di Jakarta yang mendapatkan kesempatan tetapi penggemar di luar kota juga bisa merasakan.
Namun, seluruh kegiatan itu harus dihentikan karena adanya pandemi COVID-19. Melody menyatakan penghentian ini membuat staf tidak bisa mengelola JKT48 lebih lanjut sehingga kemungkinan besar mereka memiliki dua pilihan: menghentikan beberapa staf dan member atau bubar.