Perlu Membuat Keputusan? Temuan Studi, Akan Lebih Baik Dalam Kondisi Lapar
Ilustrasi menahan lapar untuk sementara waktu(iStockphoto)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Lapar selalu dikaitkan dengan emosi yang perlahan memuncak. Ketika seseorang merasa lapar, tak jarang lebih mudah marah atau gampang membuat keputusan tanpa pikir panjang. Tetapi penelitian yang dilakukan Universitas Utrech di Belanda menemukan sebaliknya.

Dalam kondisi lapar, panas tubuh meningkat. Pada saat itu pula seseorang rentan melakukan hal-hal impulsif. Tetapi dalam hal mengambil keputusan, perilaku impulsif tak melulu hal buruk.

Dilansir ScienceAlert, Senin, 20 Juni, peneliti melibatkan sekelompok mahasiswa untuk menguji apakah rasa lapar menyebabkan pengambilan keputusan strategis yang menguntungkan. Dalam semua percobaan, para siswa dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, peserta yang tidak makan selama kurang lebih 10. Kelompok lainnya disuguhi sarapan berlimpah, mereka bebas makan dan minum sebanyak yang mereka inginkan.

Dalam dua percobaan pertama, para siswa mengikuti permainan kartu yang mencerminkan pengambilan keputusan di kehidupan nyata yang kompleks terkait dengan berbagai risiko dan imbalan. Menariknya, kelompok yang tidak makan atau berhasil memahami pola imbalan jangka panjang atas keuntungan jangka pendek dibandingkan kelompok peserta yang makan sepuasnya.

menahan lapar untuk sementara waktu
Ilustrasi menahan lapar untuk sementara waktu (Unsplash/Jason Goodman)

Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam PLOS One, yang menunjukkan bahwa orang lapar karena tidak makan semalaman tampil lebih baik ketika ditugaskan mengambil keputusan kompleks. Orang yang kenyang justru mengambil keputusan yang tak menguntungkan pada jangka panjang.

Percobaan ketiga, melibatkan peserta studi dalam serangkaian pertanyaan. Mereka harus memilih antara diberi sejumlah kecil uang pada saat itu atau sejumlah besar uang di masa depan. Eksperimen ini mendukung temuan dari dua percobaan sebelumnya. Bahwa peserta yang menahan lapar memiliki jumlah uang yang lebih besar di masa depan. Sedangkang peserta yang makan sepuasnya cenderung memilih opsi mendapatkan uang kecil di awal permainan.

Peneliti menuliskan bahwa keadaan lapar yang panas mempromosikan keuntungan jangka panjang alih-alih berkompromi dengan keuntungan kecil dalam waktu dekat. Meskipun kesimpulan dari penelitian ini belum mendapatkan kesimpulan, tetapi bukan hal buruk jika lapar saat Anda meeting. Soalnya, lapar dan nafsu makan tidak selalu membuat orang lebih impulsif. Tetapi membuat firasat bekerja lebih tajam dalam mengambil keputusan kompleks.