YOGYAKARTA – Kesan pertama bisa membekas dalam ingatan, bukan karena penampilan yang cantik atau tampan. Mengenalkan nama mungkin jadi satu cara paling umum, tetapi mengingat memori manusia terbatas pada hal-hal yang membekas saja, maka penelitian ilmiah dilakukan untuk menggali hubungan antara ingatan dan kekhasan seseorang sehingga terus diingat.
Apakah Anda punya beberapa daftar orang yang tak terlupakan? Terlepas dari pengalaman yang dijalin bersama orang tersebut, menurut studi ada kemungkinan keunikan dalam beberapa hal membuat ia terus diingat. Misalnya, perempuan berbaju merah, pria dengan jam saku, atau anak-anak dengan sepatu lari.
Penelitian lain, dilansir Psychology Today, Senin, 30 Mei, seseorang bisa diingat secara tak terduga dan tidak biasa. Bukan berarti ia orang paling tampan di ruangan tersebut, tetapi justru orang yang biasa tetapi punya karakteristik unik. Seperti memiliki kepribadian hangat dan membuat semua orang nyaman ketika jadi diri sendiri.
Wiese, dkk. pada tahun 2014 meneliti dan menemukan bahwa wajah-wajah yang kurang menarik lebih mudah diingat daripada orang dengan wajah yang menarik. Partisipan dalam penelitian ini mengakui bahwa wajah-wajah yang berbeda itu mudah diingat.
Lorenzo, dkk. pada 2010 dalam What Is Beautiful Is Good and More Accurately Undestood menemukan sudut pandang berbeda. Temuannya, kita memperhatikan orang-orang yang menarik, yang dengan penampilannya mengarahkan kita untuk lebih memperhatikan mereka.
Studi ini melibatkan rutinitas peserta untuk saling berhadapan dengan orang asing atau dikenal dengan round-robin. Orang asing yang berpartisipasi mengikuti uji coba ini selama tiga menit. Hasilnya menguatkan stereotip bahwa ‘yang menarik lebih baik’ dalam arti bahwa individu yang secara fisik menarik dianggap lebih diinginkan. Tambahan dari temuan studi ini, yang menarik tetapi memiliki ciri kepribadian akan lebih kuat diingat.
BACA JUGA:
Indera berkontribusi dalam mengungkap fenomena keindahan, yaitu mata. Daya tarik, menurut penelitian Lorenzo, juga berkaitan dengan kepositifan hubungan dan akurasi kesan. Bahkan orang-orang yang umumnya tidak dipandang menarik dapat mengambil manfaat dari stereotip ketertarikan fisik ketika pengamat menganggap mereka menarik. Selain itu, preferensi individu dan karakteristik kepribadian juga berperan dalam mengingat seseorang dalam ingatan.
Menurut Wendy L. Patrick, J.D., Ph.D., behavioral analist, terlepas dari penampilan, bagaimana orang terlibat dalam dimensi perasaan membuat Anda diingat lebih lekat. Ini biasanya jauh lebih penting daripada tingkat daya tarik objektif. Artinya, jika Anda merasa baik dengan diri Anda sendiri, kemungkinan merupakan cara terbaik untuk diingat.