Minimalisir Keluputan, Ini 5 Ekspektasi yang Wajib Didiskusikan Bersama Pasangan
Ilustrasi pasangan berdiskusi tentang ekspektasi (Freepik/Tirachadz)

Bagikan:

JAKARTA – Dalam hubungan jangka panjang, penting memiliki ekspektasi. Ini menjadi dasar bagi setiap pasangan untuk menentukan bagaimana merawat hubungan secara sehat. Tetapi, tidak sedikit orang yang berharap pasangan menjadi pembaca pikiran.

Hal buruk akan terjadi ketika ekspektasi diasumsikan. Menurut Dr. Robin Buckley, penulis, pembicara publik, dan pelatih kognitif-perilaku, ekspektasi pada diri sendiri bisa ditetapkan sesuai kapasitas diri. Namun ketika orang terdekat tidak memenuhi harapan, bisa menyebabkan keraguan tentang hubungan dan koneksi. Oleh karena itu, penting sekali mendiskusikan ekspektasi dari sebuah hubungan. Apa saja yang perlu didiskusikan? Berikut daftarnya.

1. Keintiman

Bagi pasangan suami istri yang beru menikah, mendiskusikan topik tentang seks harus dilakukan secara rutin. Dilansir Fatherly, Jumat, 25 Maret, pasangan harus memiliki pemahaman yang sama tetang frekuwnsi seks. Topik-topik seperti kepuasan, suka atau tidak suka, dan menu seksual perlu didiskusikan bebas tanpa rasa malu.

Dialog ini merupakan fondasi kepercayaan dan keterbukaan yang kokoh. Seorang psikiater, Dr. Gail Saltz mengatakan bahwa semakin dini Anda dapat membicarakannya akan semakin baik. Ini bisa mencegah kesalahpahaman dan kejujuran juga dapat menciptakan keintiman.

pasangan suami istri diskusi tentang ekspektasi
Ilustrasi pasangan berdiskusi tentang ekspektasi (Freepik/Tirachadz)

2. Uang

Uang merupakan masalah paling krusial bagi banyak pasangan. Apalagi jika ekspektasi ditempatkan pada gaya hidup yang tidak realistis. Seringkali banyak kekuasaan dan rasa malu terkait dengan masalah uang, kata Saltz. Untuk menghindari situasi tersebut, Saltz merekomendasikan agar pasangan berdiskusi mingguan untuk membahas keuangan. Yang perlu diobrolkan antara lain ‘di mana kita?’, ‘seperti apa bentuk gaya hidup yang bisa kita jalani?’, dan ‘apa yang akan terjadi nanti?’.

3. Harapan tentang saling menggenapkan

Pernikahan terdiri dari dua orang yang memiliki latar belakang berbeda. Minat, hasrat, dan aktivitas yang berbeda pula. Tetapi itu gunanya dua orang berada dalam satu tim dalam menggapai ekspektasi bersama. Meskipun memiliki latar belakang berbeda, mereka mengisi peran sama-sama penting.

Lebih dalam lagi, peran satu sama lain tidak ada yang lebih kecil atau lebih dominan. Saran Buckley, agar pasangan tahu apa yang Anda inginkan, diskusikan dan komunikasikan.

4. Peran sebagai pasangan

Alih-alih berfokus pada sifat-sifat yang tidak dimiliki pasangan Anda, lebih baik menghormati sifat baik yang ia miliki. Kemudia mendiskusikan harapan dari perannya sebagai pasangan Anda dan sebaliknya. Cobalah bicarakan hal-hal baru yang bisa ditempuh untuk saling berbagi peran.

5. Harapan menjadi orang tua

Setiap orag memiliki visi ingin menjadi orang tua seperti apa. Terutama ketika mereka akan mulai merencanakan punya anak. Tetapi mengasuh anak adalah maraton, yang mana tidak bisa menjadi orang tua sempurna sepanjang waktu tanpa pembelajaran cepat. Oleh karena itu sangat penting melakukan percakapan terus-menerus dan memperhatikan kebersamaan Anda berdua untuk menjadi orang tua yang membersamai buah hati.

Itulah kelima ekspektasi yang pelu dibicarakan setiap pasangan secara terus-menerus. Apakah Anda memiliki harapan di luar kelima aspek di atas?