Asal Diekspresikan secara Tepat, Ini 7 Hal Positif tentang Rasa Marah
Ilustrasi hal positif dari marah asal diekspresikan secara tepat (Pexels/Andrea Piacquadio)

Bagikan:

JAKARTA – Tidak setiap kenyataan bisa diterima dengan hati yang lapang. Kenyataan tak jarang menyulut kemarahan. Namun, pelajari cara mengekspresikannya secara tepat ya. Pasalnya, rasa marah yang tak terkendali bisa memantik masalah.

Marah, merupakan perasaan bermata dua. Di satu sisi, perlu dirilis agar bisa memperbaiki posisi namun di sisi lain bisa menjadi sebilah pisau tajam yang melukai orang-orang di sekitar.

Moshe Ratson, LMFT., terapis keluarga dan pernikahan, mengatakan bahwa kemarahan bukan hanya reaksi agresif. Namun dengan tujuan tertentu, kemarahan bisa dirilis dengan tanpa merugikan diri sendiri serta tidak menyakiti orang lain. Menurutnya, dilansir GoodTheraphy, Rabu, 23 Februari, manfaat dari rasa marah ialah berikut ini.

1. Marah sebagai pertahanan diri

Mode survival atau pertahanan diri berevolusi. Berkaitan dengan emosi, marah merupakan cara mempertahankan diri dari musuh atau bahaya. Kemarahan, menurut Ratson, mendorong seseorang untuk sangat waspada terhadap ancaman dan mempertajam fokus. Ketika diancam atau diserang oleh pemangsa, kemarahan otomatis aktif dan mendorong untuk bertindak melawan.

marah
Ilustrasi marah punya manfaat positif (Pexels/Alex Green)

2. Kemarahan memotivasi untuk melakukan sesuatu

Perlu digarisbawahi, melakukan sesuatu yang positif akan memberikan hasil positif. Pun dengan marah, ketika rasa marah membuncah tubuh dan emosional terasa sakit. Begitu melakukan sesuatu, stres karena marah bisa dilepaskan sehingga saraf lebih tenang.

3. Kemarahan bisa memberikan kontrol

Kemarahan, ternyata berkaitan dengan kebutuhan mendalam untuk mengontrol. Positifnya, kemarahan melindungi apa yang menjadi milik kita dan membantu kita merasa bertanggung jawab daripada tak berdaya.

4. Memotivasi untuk memecahkan masalah

Ketika mengalami sesuatu yang tidak sesuai, seseorang bisa marah. Jika kenyataan tersebut perlu diubah, kemarahan mendorong kita untuk melakukan sesuatu dan memotivasi kita menemukan solusi.

5. Menyadari keadilan

Ketika hak-hak ditolak, seringkali mengalami kemarahan. Kemarahan dalam hal ini berfungsi sebagai sistem panduan internal yang menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres, bahwa seseorang telah memperlakukan kita secara tidak adil. Kemarahan juga membantu berkomunikasi dengan orang lain.

6. Membantu mencapai tujuan

Kemarahan bisa dirasakan ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Kemarahan menunjukkan bahwa kita telah menjauh dari tujuan yang kita inginkan. Dengan berefleksi, kita jadi tahu bagaimana cara tepat dan mendapat dorongan untuk bertindak mencapai tujuan.

7. Marah membuat lebih optimis

Mungkin terdengar aneh, tetapi dengan rasa marah seseorang bisa lebih optimis. Sistem kemarahan diarahkan pada apa yang dapat dicapai, bukan yang tidak mungkin. Maka seseorang bisa mengelola rasa marahnya sehingga mampu mengubah situasi dengan cara yang positif.

Marah juga bisa membuat kita memperbaiki diri dan mengkomunikasikannya supaya mendapatkan solusi. Menurut Ratson, kemarahan bersifat konstruktif. Oleh karena itu, hindari menahan rasa marah tetapi jauhi pula mengekspresikan rasa marah dengan cara negatif.