Pola Pikir, Menurut Studi Berkaitan dengan Puncak Hubungan Suami Istri
Ilustrasi pola pikir berkaitan dengan aktivitas seksual suami istri (Freepik/Gpointstudio)

Bagikan:

JAKARTA – Bagi pasangan suami istri yang sudah lama menikah, aktivitas seksual bisa menurun karena tidak dijadikan prioritas. Agenda kegiatan domestik, merawat buah hati, hingga karir menjadi hal yang memenuhi pikiran dan menomorduakan hubungan suami istri.

Ternyata, menurut studi yang dalam ulasan Diana T. Sanchez, Ph.D. dilansir Psyvhology Today, Senin, 21 Februari, perlu mengatur kembali prioritas agar Anda dan pasangan berada pada ‘halaman yang sama’ berkaitan dengan kehidupan seksual. Studi terbaru dapat menjadi acuan, karena ternyata seks dapat mengatasi fokus menurun dan meningkatkan fungsi kognitif.

Prioritas dapat memengaruhi pola pikir, kemudian melahirkan pemikiran yang lebih tajam, tulis Sanchez. Sebuah penelitian tahun 2017 oleh Wright, Jenks, dan Demeyre, menemukan bahwa aktivitas seksual dapat meningkatkan fungsi kognitif Anda. Artinya berhubungan seks dikaitkan dengan kinerja lebih baik pada tes kefasihan verbal dan visuospasial. Keduanya berkaitan dengan memori kerja dan fungsi eksekutif.

Studi menyebutkan bahwa aktivitas seksual mingguan mendorong keterampilan kognitif. Namun apabila relatif sulit untuk menemukan jadwal click dengan pasangan Anda, studi ini menyarankan bisa dengan solo seks atau masturbasi. Usaha keras untuk menjadikan aktivitas berduaan bersama pasangan jadi prioritas juga diperlukan.

Beberapa pasangan juga aga yang menyukai aktivitas seksual yang spontan dan tidak terjadwal. Tulis peneliti, tak apa jika kondisinya demikian. Tetapi mengakui bahwa Anda dan pasangan untuk saling memperbaiki mungkin merupakan pola pikir yang dibutuhkan untuk mencapai puncak hubungan. Dalam konteks ini tidak hanya kepuasan, orgasme, dan ejakulasi. Namun dikaitkan dengan cara terbaik untuk menjadi lebih baik dalam kehidupan secara keseluruhan.

Penelitian lain menemukan bahwa kunci untuk memiliki kehidupan seks yang sehat adalah mempertahankan pola pikir pertumbuhan seksual. Seperti percaya bahwa kehidupan seksual hanya bisa dicapai melalui usaha dan kerja keras. Meskipun tidak selalu mulus, tetapi kepuasan dan kebahagiaan akan berpotensi lebih besar didapatkan dengan usaha keras.