Bagikan:

JAKARTA – Meskipun orgasme bukanlah sebuah tujuan utama dari aktivitas bercinta pasangan, tetapi kerap jadi pertanyaan mengapa perempuan melakukan fake orgasm ketika bercinta. Ternyata, ini perlu dipahami secara bijak dan dibicarakan pasangan berdua.

Menurut terapis pernikahan dan hubungan berlisensi di California dan terapis seks bersertifikan, Isadora Alman, M.F.T., seorang perempuan biasanya memalsukan orgasme karena dia tidak dapat menemukan waktu yang tepat untuk memberi tahu pasangannya bahwa ia tak bisa mencapainya.

Dilansir Psychology Today, Senin, 27 Desember, ada 3 alasan mayor yang mungkin membuat seorang istri melakukan fake orgasm. Berikut penjelasan Alman sekaligus rekomendasi solusi dari setiap alasan.

1. Rangsangan tidak dilakukan secara ‘benar’

Karena bercinta dilakukan berdua, maka apa yang diinginkan setiap orangnya perlu diketahui pasangannya. Bercinta juga berkaitan dengan aksi reaksi atau memberi dan menerima rangsangan sentuhan. Tetapi, beberapa kasus yang dialami perempuan melakukan orgasme palsu disebabkan tak tahu bagaimana mengatakan kepada pasangannya tentang apa yang ia suka.

Saran Alman, terkadang berpura-pura mungkin merupakan cara termudah untuk mengakhiri episode seksual yang berlangsung ‘terlalu lama’ tanpa diskusi besar. Jika terjadi seperti ini, rekomendasi Alman, coba katakana apa yang Anda inginkan. Tunjukkan bagian tubuh mana yang ingin disentuh oleh pasangan.

2. Belum pernah merasakan orgasme

Sejumlah studi menemukan bahwa perempuan tidak ekspresif mengatakan tentang pengalaman seksualnya pada pasangan. Ini juga memengaruhi bagaimana orgasme yang pernah atau belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Jika belum pernah merasakannya, istri perlu mengetahui betul bagian tubuh mana yang paling sensitif dan spot penting untuk mendapatkan orgasme. Karena setiap perempuan memiliki preferensi yang berbeda mengenai titik sensitif, maka saran Alman, tak ada salahnya mengeksplorasi tubuh dengan masturbasi.

Saat bercinta, kata Alman, tindakan memang berbicara lebih keras daripada kata-kata, jadi beri arahan pasangan ketika Anda tidak mendapatkan orgasme dan eksplorasi lebih untuk mendapatkan pengalaman seksual yang menyenangkan.

3. Kurang rileks

Sebagai pasangan, Anda bisa membantu istri untuk bersantai, fokus, dan tidak terdistraksi hal lain selain sesi berdua di atas ranjang. Anda juga perlu menenangkan diri sehingga mendapatkan instruksi yang diingini pasangan. Anda bisa mengatakan, “jangan mencoba mengejar orgasme, santai saja dan nikmati.”

Beri juga pujian agar istri merasa rileks dan percaya diri. Cara ini adalah cara yang bagus untuk menghilangkan tekanan dari salah satu pihak.

Jika bukan tentang sentuhan, berbicara tentang apa yang mungkin diperlukan istri untuk mendapatkan orgasme bisa dilakukan. Berkomunikasi seringkali merupakan cara yang bagus untuk dilakukan sebelum keduanya benar-benar melakukan hubungan seksual. Yang perlu dibahas, antara lain tentang preferensi seksual dan membangun kepercayaan.