5 Lagu Bertema Nasionalisme yang Dirilis di Hari Kemerdekaan Indonesia
DJ Stroo feat. Roy Jeconiah (Dok. DJ Stroo)

Bagikan:

JAKARTA - Hari kemerdekaan menjadi momentum bagi para musisi Indonesia untuk melepas karya bertema nasionalisme. Beberapa di antaranya menghidangkan karya baru, sementara yang lainnya memilih untuk melakukan sentuhan ulang terhadap karya lama agar terdengar lebih segar.

Senin, 17 Agustus kemarin, Indonesia merayakan hari ulang tahun yang ke-75. Momen bersejarah ini dijadikan para musisi untuk mengajak semua pihak untuk memperkuat persatuan, mengingat kembali perjuangan para pahlawan, sekaligus memperjuangkan hal-hal yang menjadi kepedulian kita sebagai generasi penerus bangsa.

Dengan tema-tema positif sebagai ajakan mencintai Ibu Pertiwi, berikut lima lagu bertema nasionalisme yang dirilis untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus.

1. DJ Stroo dan Roy Jeconiah - Aku Garuda

Aku Garuda sudah dirilis sejak tiga tahun lalu. Tapi, DJ Stroo dan Roy Jeconiah memutuskan untuk merilis ulang lagu ini. Awalnya, versi baru Aku Garuda dijadwalkan hadir pada 17 Agustus kemarin. Sayangnya, karena satu dan lain hal, perilisan itu harus tertunda. 

“Lagu ini masih kuat, dan masih punya kesempatan untuk dirilis ulang. Apalagi hingga saat ini masih banyak yang menyukai. Dan peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-75 adalah momen yang pas buat merilis ulang lagu ini,” kata mantan vokalis Boomerang.

Sebagai penulis lagu Aku Garuda, DJ Stroo mengamini kata-kata Roy Jeconiah. Apalagi, DJ Stroo merasa promo untuk single tiga tahun lalu masih terasa kurang.  

Aku Garuda tidak hanya akan dirilis ulang, tapi tampil dengan mixingan baru dan melibatkan beberapa musisi baru agar lagunya tampak lebih lebar dan segar. Lagu ini juga akan mengalami proses remastering dengan level yang dibuat lebih naik.  Kita tunggu ya kehadiran versi baru dari Aku Garuda.

2. God Bless - Untuk Indonesiaku

Lagu tunggal Untuk Indonesiaku digarap dalam suasana penuh haru, di tengah situasi pandemi yang belum kunjung pulih. Memang ada pertimbangan dramatis yang menjadikannya sebuah karya penting bagi God Bless.

Untuk Indonesiaku adalah salah satu karya terakhir dari salah satu musisi senior, Areng Widodo. Lagu ini berisi sebuah kesaksian tentang wujud cinta pada Tanah Air dari perspektif seorang seniman. Melalui Untuk Indonesiaku, God Bless akan mempersembahan hadiah terindah untuk Tanah Air. Liriknya bisa menjadi ekspresi siapa saja yang ingin mengedepankan kecintaan pada Ibu Pertiwi.

3. Cokelat - Anak Garuda

Bagi Cokelat, Anak Garuda adalah anthem, yang dirilis sebagai ungkapan rasa salut terhadap semangat orang-orang Indonesia yang pantang menyerah di kala pandemi. Lihat saja berbagai contoh sederhana di sekeliling kita. Kejadian sehari-hari. Ketika penyebaran COVID-19 terus berlangsung, banyak pihak saling menyemangati dan mencari jalan keluar. 

Di saat harga masker kesehatan meninggi, orang-orang Indonesia berinisiatif memproduksi sendiri, meramu hand sanitizer sendiri, dan bahkan tidak sedikit yang tergerak membagi-bagikannya secara gratis. Sementara di sisi lain, di saat banyak perusahaan ritel raksasa yang goyah, justru banyak juga usaha kecil dan menengah (UKM) yang tetap berjalan. Kehadiran mereka sangat membantu menyokong perekonomian negara kita.

4. Agusalim Luckman - Tanah yang Kita Pijak Sama

Lagu ini diciptakan Agusalim Luckman delapan tahun lalu dengan judul Indonesia Jangan Menangis. Liriknya bercerita tentang ajakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta untuk hidup saling berdampingan meski berbeda agama, suku, dan budaya.

Pada 17 Agustus kemarin, lagu ini dirilis secara resmi dengan format baru. Tak ketinggalan, judulnya pun diubah menjadi Tanah yang Kita Pijak Sama. Tapi tentunya, makna dari tema lirik lagu ini tetap dipertahankan.

Untuk merealisasikan lagu Tanah yang Kita Pijak Sama, Agusalim Luckman menggaet empat musisi dalam proses rekamannya. Mereka adalah Ncang Ricky (bass), Mahdenny Zulkarnaen dan Dion Dewantara (gitar) serta Canga Anton (drum).

5. Fahmy Arsyad Said - Damainya Indonesia

Melalui lagu ini, musisi asal Palu yang berdomisili di Yogyakarta, Fahmy Arsyad Said ingin menunjukkan kecintaannya kepada Indonesia. Damainya Indonesia adalah kalimat yang dipilih Fahmy untuk menggambarkan kekayaan Indonesia yang paling mendasar.

Menurut Fahmy, kekayaan Indonesia bukan hanya dari keindahan alamnya saja. Melainkan juga dari kehidupan rakyatnya yang damai dan saling sayang meski berbeda agama, suku, dan budaya.

"Ini adalah awal perjalanan, bagaimana kita bisa lebih mengenal indonesia melalui lirik, irama dan lantunan khas tradisi bangsa kita. Kali ini akan dimulai dari Melayu, Minang yang ada di Pulau Sumatera dan Insyaallah akan kita teruskan hingga Papua," kata Fahmy yang menggajak Okky Kumala Sari sebagai penyanyi dalam lagu ini.