Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Musik, Film dan Animasi meluncurkan Family Sunday Movie (FSM), festival film pendek. FSM merupakan bentuk apreasiasi bagi para pelaku industri perfilman daerah di seluruh Indonesia.

Mulai Januari 2022 para film maker dari seluruh wilayah Indonesia dapat mendaftarkan hasil karya berupa film pendek/film dokumenter bertema keluarga, komedi, heroik, kebangsaan, olahraga, inspiratif, motivasi, edukasi, lingkungan, dan sosial dengan background Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. 

Bagi dua film yang terpilih setiap bulannya, berhak mengikuti ajang penghargaan “Festival Family Sunday Movie” yang diadakan setiap tahun.

Untuk pertama kalinya, Family Sunday Movie diluncurkan pada 29 November 2021 secara online, lengkap dengan pemutaran dua film pendek Official Selection Festival Family Sunday Movie 2022 bertajuk ‘Krenteg’ karya sutradara Marjo Klengkam Sulam, produksi Komunitas Desa Cinema Kepunduhan dan ‘We’ karya sutradara Aco Tenriyagelli, produksi Riuh Records.

Dilanjutkan dengan diskusi virtual bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dan 50 komunitas film pendek daerah, turut dimeriahkan oleh Tumpal Tampubolon selaku penulis dan sutradara film pendek dan Darius Sinathrya, aktor sekaligus pegiat film. Seluruh rangkaian acara disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Family Sunday Movie merupakan wujud dari komitmen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memfasilitasi, memperluas jaringan para filmmaker, mendukung komunitas film lokal.

Termasuk melahirkan generasi baru yang akan menjadi motor penggerak bagi industri kreatif di Indonesia. Semangat Festival Family Sunday Movie adalah menjadi wadah bagi para pelaku film di daerah untuk menghasilkan karya-karya orisinil yang berkualitas. 

Dengan diluncurkannya Festival Family Sunday Movie diharapkan menjadi solusi konkret untuk komunitas-komunitas film di daerah, menginventarisir kembali komunitas film pendek, menjadi ajang berkreasi untuk menampilkan kearifan lokal, membangun kemandirian, membuka ruang ekspresi bagi komunitas film maker daerah agar memiliki media publikasi yang difasilitasi oleh Kemenparekraf. 

Melalui kegiatan ini para filmmaker juga dapat belajar mendistribusikan hasil karya yang nantinya akan meningkatkan kualitas komunitas sehingga dapat menciptakan lapangan kerja yang luas untuk daerahnya masing-masing.

“Mari kita memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya agar menjadi solusi di tengah keterbatasan. Bersama kita berkreasi, menciptakan karya-karya hebat, dan bermanfaat supaya lapangan kerja bisa terbuka untuk masyarakat luas. Semoga setelah ini akan semakin banyak film khususnya film pendek tanah air yang diproduksi, karena terbukti film adalah media promosi yang sangat efektif untuk menarik kedatangan wisatawan dan terciptanya lapangan kerja,” ujar Sandiaga Uno.