Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023: Apri/Fadia Jadi Satu-satunya Harapan
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. (Foto: Twitter @INABadminton)

JAKARTA - Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 berguguran. Kini hanya tersisa Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Apri/Fadia menjadi satu-satunya harapan Indonesia di babak semifinal setelah tiga wakil lainnya tumbang di delapan besar. Pada babak semifinal, ganda putri PBSI itu bakal menghadapi pasangan Korea Selatan, Kim Soyeong/Kong Heeyong, Sabtu, 26 Agustus.

Apri/Fadia lolos ke empat besar setelah berhasil mengalahkan unggulan lima asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan skor 21-18, 13-21, 21-10, Jumat, 25 Agustus.

Sayang langkah mereka tak diikuti ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Mereka kalah saat menghadapi Liang Wei Keng/Wang Chang (China) dalam drama rubber game 18-21, 21-15, 14-21.

Sementara tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung juga belum bisa mengalahkan unggulan kedua asal Jepang, Akane Yamaguchi, di babak delapan besar dengan skor 16-21, 18-21.

"Saya belum puas dengan penampilan yang tidak sesuai dengan keinginan saya di pertandingan ini. Banyak kesalahan sendiri. Harusnya saya bisa bermain lebih baik, meskipun hasilnya tidak menang. Saya senang bisa lolos ke 8 besar Kejuaraan Dunia, tetapi tak puas secara penampilan hari ini," kata Gregoria.

"Banyak evaluasi dan saya belum puas dengan penampilan hari ini. Masih banyak yang harus dibenahi lagi. Banyak pelajaran yang didapat dari pertandingan ini. Lawan dari awal sudah tahu cara bermain dan menerapkan pola untuk melawan saya. Sedangkan saya lambat menemukan cara main untuk mengalahkan lawan," imbuhnya.

Satu wakil Indonesia lainnya di delapan besar adalah ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan disingkirkan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae (Korea Selatan) dengan skor 19-21, 17-21.

"Gim pertama sayang kami sudah unggul, tetapi setelah itu banyak buang angka. Harus diakui, permainan lawan memang lebih rapi dan tak banyak melakukan kesalahan," kata Hendra.

“Ini merupakan Kejuaraan Dunia yang terakhir bagi saya. Banyak kenangan indah. Ada menang dan kalah. Bersyukur bisa melewati dan bisa selesai,” ujar Ahsan menambahkan.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)