シェア:

JAKARTA - Sejumlah insinyur telah merancang sebuah perahu aneh yang berbentuk hiu dan dapat berlayar di permukaan air dan beberapa kaki di bawahnya. Perahu prototipe yang dinamakan 'Jet Shark Q Model' memiliki kecepatan maksimal 45mph (72kph), tetapi pembuatnya mengatakan versi pasar akan mendekati kecepatan 55mph (89kph).

Selain dapat membawa penumpang dari titik A ke B di laut, perahu ini juga dapat meluncur dari bawah gelombang untuk melakukan trik di udara.

Jet Shark diperkirakan akan dijual seharga antara 200.000 dolar AS (Rp3 miliar dan 300.000 dolar AS  (Rp4,5 miliar) saat diluncurkan.

Pendiri perusahaan Jet Shark, Rob Innes yang berbasis di Selandia Baru, telah merancang dan menjual perahu air khusus selama lebih dari 25 tahun. Ia sebelumnya menciptakan Seabreacher, kapal dua kursi yang dibuat menyerupai hiu, paus pembunuh, atau lumba-lumba, namun ingin memungkinkan lebih banyak penumpang di atas kapal.

Model Q memiliki panjang 20 kaki (6m) dan dapat menampung empat orang, tetapi ada rencana untuk meningkatkan ukurannya agar dapat menampung enam orang. Jet Shark hanya dapat menyelam sekitar lima kaki (1,5 m) di bawah air dan selama itu, pod yang berisi snorkel dan kamera akan tetap menonjol di atas air.

Snorkel memungkinkan mesin untuk 'menghirup udara', sedangkan kamera memberikan pandangan pengemudi tentang apa yang terjadi di permukaan.

Jet Shark dilengkapi dengan sejumlah fitur keamanan, salah satunya akan membuat perahu kembali ke permukaan jika kehilangan daya saat menyelam. Ini  berarti bahwa jika seluruh kapal terendam, ia masih akan mengapung dan kembali ke posisi semula.

Kamera, sensor, dan sistem LiDAR yang dipasang membantu pengemudi tetap waspada terhadap sekitarnya saat menyelam. Penumpang Jet Shark Q Model duduk di dalam kokpit yang tahan air dan terkendali iklim dengan jendela panorama.

Semua fungsi di dalam kapal dapat dikontrol menggunakan layar sentuh ganda di depan kedua kursi depan, memungkinkan kedua penumpang mengontrol perahu semi-submersible.

Dua panel penyelaman besar yang dikendalikan oleh sistem elektro-hidrolik akan mendorong Jet Shark ke bawah saat diaktifkan.

Kedalaman dan arah juga dapat dikendalikan oleh dorongan jet dan elevator belakang. Jet Shark dapat dioperasikan dengan dua pintu sayap burung terbuka saat sedang meluncur di permukaan air pada hari yang cerah.

Model Q ditenagai oleh mesin bensin 420hp, tetapi penemu mengatakan model masa depan akan dilengkapi dengan mesin bensin 600hp, mesin diesel, atau motor listrik.

Jet Shark adalah kapal air yang unik dan menarik yang dapat digunakan baik di atas permukaan air maupun di bawah air dan bisa menjadi pilihan baru untuk penggemar James Bond di masa depan.

"Tujuan dengan Jet Shark adalah untuk menawarkan pengalaman unik menyelam di bawah permukaan air namun dalam kapal yang lebih luas, ramah pengguna, dan praktis. Kami ingin menawarkan pelanggan kegembiraan dari Seabreachers yang sangat lincah tetapi dalam kapal yang lebih nyaman, praktis, dan dapat diandalkan," kata Innes, seperti dikutip Daily Mail.

Jet Shark hanya dapat menyelam sekitar lima kaki (1,5 m) di bawah air, dan selama itu pod yang berisi snorkel dan kamera akan tetap menonjol di atas air. Snorkel memungkinkan mesin 'bernafas', sedangkan kamera memberikan pandangan pengemudi tentang apa yang terjadi di permukaan.

 Kamera, sensor, dan sistem LiDAR yang ada di dalamnya membantu pengemudi tetap waspada terhadap sekitarnya saat menyelam. Penumpang Jet Shark Q Model duduk di dalam kokpit berpendingin udara yang kedap air dengan jendela panorama.

Semua fungsi di dalam kapal dapat dikendalikan menggunakan layar sentuh ganda di depan kedua kursi depan, memungkinkan kedua penumpang mengontrol kapal semi-submersible. Dua bidang penyelaman besar yang dikendalikan oleh sistem elektro-hidrolik akan mendorong Jet Shark ke bawah saat diaktifkan.

Kedalaman dan arah juga dapat dikendalikan oleh dorongan jet dan elevator belakang. Jet Shark dapat dioperasikan dengan dua pintu sayap gull terbuka saat dikemudikan di atas permukaan air pada hari yang cerah.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)