シェア:

JAKARTA - Manchester City kembali menjadi unggulan dalam perebutan titel Premier League Inggris. Manajer Pep Guardiola menyebut Man City menghadapi tantangan baru saat menyambut musim baru, yaitu memecahkan rekor yang sudah diraih klub tersebut.

Guardiola membawa Man City memenangani Liga Premier empat kali secara berturut-turut. Dirinya, total, sudah meraih enam trofi liga sejak menangani Man City pada 2016.

Tak hanya itu, Guardiola membawa The Cityzens memenuhi impian menjadi juara Liga Champions. Bahkan pada keberhasilan pertama mengangkat trofi kuping lebar, Man City meraih treble. Mereka pun menjadi tim kedua Premier League setelah rival satu kota, Manchester United, yang meraih tiga gelar dalam satu musim.

Ya, selama di bawah kekuasaan eks pelatih Barcelona ini, Man City mengalami tsunami trofi. Mereka memenangi Piala FA dua kali dan empat kali menjadi juara Carabao Cup. Selanjutnya, Man City tampil sebagai juara Piala Super Eropa (UEFA Super Cup) dan Piala Dunia Antarklub masing-masing sekali.

Meski sudah enam kali juara liga, namun Guardiola baru dua kali memenangi Community Shield. Laga amal yang menjadi pembuka kompetisi Liga Inggris memang hanya menjadi pemanasan bagi manajer asal Spanyol sehingga dia tak mempermasalahkan bila timnya mengalami kekalahan.

Sebaliknya, MU yang menjadi lawan Man City di Communty Shield di Stadion Wembley, Sabtu, 10 Agustus 2024 malam WIB, mencatat rekor paling banyak memenanginya. MU yang kali ini tampil sebagai juara Piala FA sudah 21 kali mengangkat trofi Community Shield.

Hanya saja, Guardiola berkilah bila laga melawan MU di Community Shield tetap penting. Namun dia mengisyaratkan Man City bakal mengandalkan pemain muda. Apalagi, para pemain pilar yang memperkuat Spanyol dan Inggris di Euro 2024 masih belum dimainkan.

"Ini laga penting. Ini tak ubahnya laga final melawan United. Ini menjadi bagian dari persiapan kami. Namun kami akan melangkah setapak demi setapak," kata Guardiola.

"Penting pula untuk melihat bagaimana pemain muda tampil di pentas terbesar ini," ucapnya.

Laga Community Shield tetap menjadi pembuka bagi Guardiola untuk memenuhi ambisi mencetak rekor anyar. Bila menjadi juara Liga Inggris untuk kelima kalinya secara berturut-turut maka rekor itu bakal sulit disamai. Bahkan Guardiola yakin hanya Man City yang bisa memecahkan rekor mereka sendiri.

"Energi saya sudah bangkit kembai. Saya sudah sangat siap menghadapi musim baru. Kita lihat saja. Kami menghadapi tantangan baru yaitu memecahkan rekor kami sendiri. Itulah ambisi kami," kata Guardiola lagi.

Hanya saja rekor gemilang Guardiola dan Man City pun bisa saja lenyap begitu saja. Menurut The Sun Man City masih menghadapi tuntutan atas 115 pelanggaran terkait aturan financial fair play. Memasuki musim kompetisi anyar, kasus itu juga memasuki tahap final berupa keputusan bersalah atau tidak.

Rencananya hasil keputusan akan dikeluarkan pada Oktober atau November 2024. Bila dinyatakan bersalah, Man City bakal mendapat sanksi berat. Termasuk ancaman turun kasta dan dicopot gelar juara liga. Ironis, rekor yang ditorehkan pun hilang begitu saja.

Ancaman bakal dikenai hukuman berat memang membayangi Man City. Pasalnya klub Everton dan Nottingham Forest yang melakukan pelanggaran sama dengan bobot yang jauh lebih ringan karena beberapa pelanggaran saja dikenai hukuman berupa pengurangan poin. Hukuman itu nyaris membuat mereka terdegradasi musim lalu.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)