JAKARTA - Arsenal tumbang di kandang FC Porto. Dalam laga pertama 16 besar Liga Champions di Stadion do Dragao, Porto, Kamis, 22 Februari 2024 dini hari WIB, Porto membuat kejutan dengan mengalahkan Arsenal 1-0.
Gol kemenangan Porto yang tercipta di injury time. Gol itu memaksa Arsenal harus bekerja keras membalikkan keadaan pada laga kedua yang digelar di kandang mereka di Stadion Emirates, 13 Maret 2024 dini hari WIB.
Kekalahan Arsenal yang berambisi lolos ke perempat final untuk kali pertama sejak 2010 ini agak mengejutkan.
Apalagi, tim asuhan Mikel Arteta tak mampu mencetak gol di pertandingan. Kontras dengan performa lini depan The Gunners di pertandingan Premier League Inggris.
Pada lima laga terakhir di liga, termasuk saat mengalahkan Liverpool, Arsenal mampu mencetak 21 gol. Namun rekor menawan itu tak berarti saat mereka menyambangi markas Porto.
Tidak ada satu pun serangan Arsenal yang membahayakan gawang lawan. Mereka pun gagal mengonversi saat mendapat peluang untuk mencetak gol.
Ini tidak terlepas dari penampilan menawan bek berusia 40 Pepe yang menggalang pertahanan Porto menjadi sangat solid.
Pemain tertua yang tampil di babak knockout Liga Champions ini menunjukkan kematangan dan pengalaman bermain sehingga mampu mematikan serangan Arsenal.
Bahkan eks pilar Real Madrid ini sukses membuat pemain depan Arsenal Bukayo Saka tak bisa berbuat apa-apa.
"Kami harus menata pertandingan agar bisa lebih baik saat Anda tak bisa memenangkannya. Kami lemah dalam memberikan ancaman dan kurang agresif. Harus ada yang diperbaiki agar kami bisa bermain lebih baik," ujar Arteta menanggapi hasil buruk tim asuhannya.
Peluang lolos Arsenal belum tertutup. Arteta pun optimistis tim mampu membalikkan keadaan dengan memenangkan pertandingan kedua.
"Bila ingin lolos ke perempat final, Anda harus mengalahkan lawan Anda. Itu yang akan kami lakukan di Emirates," ucapnya.
Porto sendiri berharap bisa mematahkan rekor buruk saat tampil di Inggris. Mereka memang memiliki rekor tak bagus karena selalu gagal mencetak gol saat melawan Arsenal yang bermain di kandang sendiri.
Dari tiga kunjungan ke London, Porto kebobolan sampai 11 gol. Namun kemenangan di laga pertama memberi harapan bagi tim yang sudah juara Liga Portugal 30 kali ini. Bila gagal mencetak gol, paling tidak Porto bisa menahan imbang demi lolos ke perempat final.
Di pertandingan itu, Arsenal sesungguhnya mampu mendominasi. Mereka lebih sering membangun serangan ketimbang Porto.
Paling tidak, dua peluang lewat sundulan dari William Saliba dan Kai Havertz, saat menyambut sepak pojok sempat mengancam meski tak membahayakan gawang Porto.
Di sisi lain, Porto justru makin percaya diri setelah keluar dari tekanan. Mereka nyaris mencetak gol lewat serangan balik di menit 21.
Peluang itu diperoleh Galeno, namun tendangannya masih membentur tiang gawang. Saat bola rebound, dia pula yang berhasil menyambutnya. Tetapi sepakan pemain sayap Brasil ini masih melebar.
また読む:
Selanjutnya, Porto kembali mendapat peluang melalui Evanilson menjelang akhir babak pertama. Namun tendangannya bisa digagalkan kiper David Raya.
Di babak kedua, Arsenal justru mengalami penurunan. Apalagi, mereka seperti kehilangan irama permainan. Serangan Arsenal pun tak pernah membahayakan gawang Porto.
Sebaliknya, Porto masih bisa menyulitkan pertahanan tim tamu. Saat pertandingan diperkirakan berakhir imbang setelah memasuki injury time, Galeno berhasil mengejutkan pertahanan Arsenal.
Saat Porto melakukan serangan, Raya sesungguhnya bisa menggagalkannya. Namun bola rebound yang kemudian bisa dimaksimalkan oleh Galeno. Skor berubah menjadi 1-0 dan bertahan sampai akhir laga.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)