JAKARTA - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) mendalami sosok tersangka aksi teror di New Orlens, yang menewaskan belasan orang, tidak bertindak sendirian usai ditemukan bendara ISIS.
Seorang veteran Angkatan Darat AS dengan bendera ISIS di truknya menerobos pembatas sementara dan menabrak French Quarter yang ramai di New Orleans saat pergantian tahun, menewaskan 15 orang dalam serangan yang menurut para pejabat dilakukan dengan bantuan orang lain.
Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Shamsud-Din Jabbar (42) tahun, warga negara AS dari Texas yang pernah bertugas di Afghanistan, tewas dalam baku tembak dengan polisi setelah menabrak kerumunan.
Serangan itu, yang melukai 30 orang lainnya, terjadi pada Hari Rabu sekitar pukul 03.15 di dekat persimpangan Canal dan Bourbon Streets, tujuan wisata bersejarah yang terkenal dengan musik dan barnya, tempat orang-orang merayakan tahun baru.
FBI mengatakan, polisi menemukan senjata dan alat peledak potensial di dalam kendaraan dan dua alat peledak potensial ditemukan di French Quarter dan berhasil diamankan.
Bendera ISIS ditemukan di kendaraan sewaan, yang mendorong penyelidikan atas kemungkinan hubungan dengan organisasi teroris, kata Biro Investigasi Federal dalam sebuah pernyataan.
"Kami tidak percaya bahwa Jabbar sepenuhnya bertanggung jawab. Kami secara agresif mencari setiap petunjuk, termasuk dari rekan-rekannya yang diketahui," kata Asisten Agen Khusus FBI Alethea Duncan kepada wartawan, melansir Reuters 2 Januari.
Ketika ditanya berapa banyak calon kaki tangan yang tengah diselidiki FBI, dia mengatakan bahwa itu adalah "sejumlah tersangka" dan mendesak siapa pun yang melakukan kontak dengan Jabbar dalam 72 jam sebelumnya untuk menghubungi pihak berwenang.
Sekitar 400 petugas sedang bertugas di French Quarter pada saat insiden itu, termasuk sejumlah petugas yang telah memasang penghalang darurat untuk mencegah siapa pun mengemudi ke zona pejalan kaki, kata polisi.
"Ini bukan sekadar aksi terorisme, ini kejahatan," kata Kepala Polisi Anne Kirkpatrick kepada wartawan.
Ia mengatakan, dua petugas polisi terluka oleh tembakan dan dalam kondisi stabil.
FBI, yang merupakan penyidik utama dalam kasus tersebut, juga mengatakan bahwa FBI dan Kantor Sheriff Harris County sedang melakukan operasi di lingkungan Houston utara di area yang cocok dengan salah satu tempat tinggal Jabbar yang diketahui.
CNN, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya melaporkan, penyidik menemukan tulisan-tulisan tersangka yang menurut FBI mendukung pandangan serangan kendaraan itu terinspirasi oleh ISIS.
Catatan publik menunjukkan Jabbar bekerja di bidang real estate di Houston. Dalam sebuah video promosi yang diunggah empat tahun lalu, Jabbar menggambarkan dirinya lahir dan dibesarkan di Beaumont, sebuah kota sekitar 80 mil (130 km) di sebelah timur Houston, dan mengatakan bahwa ia menghabiskan 10 tahun di militer AS sebagai spesialis sumber daya manusia dan TI.
Jabbar berdinas di Angkatan Darat reguler dari Maret 2007 hingga Januari 2015, kemudian di Cadangan Angkatan Darat dari Januari 2015 hingga Juli 2020, kata seorang juru bicara Angkatan Darat.
Ia dikirim ke Afghanistan dari Februari 2009 hingga Januari 2010 dan berpangkat Sersan Staf di akhir masa tugasnya.
Polisi dan pemimpin politik berjanji untuk menangkap siapa pun yang terlibat.
VOIR éGALEMENT:
Dengan adanya bahaya yang dirasakan, para pejabat menunda Sugar Bowl, pertandingan football perguruan tinggi klasik yang dimainkan di New Orleans setiap tahun pada Hari Tahun Baru.
Pertandingan antara Notre Dame dan Georgia ditunda selama 24 jam hingga Kamis malam saat polisi menyisir beberapa bagian kota untuk mencari kemungkinan alat peledak dan berkumpul di lingkungan sekitar untuk mencari petunjuk.
Kota ini juga akan menjadi tuan rumah NFL Super Bowl pada 9 Februari.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)