JAKARTA - Kolonel Kav Edward Sitorus, lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1990, saat ini menjabat sebagai Direktur Pembinaan dan Latihan (Dirbinlat) di Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav). Selain tugas pokoknya di militer, Kolonel Edward Sitorus juga aktif mengedukasi anak-anak dan remaja yang bercita-cita masuk menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui platform media sosialnya.
Ia sering membagikan informasi seputar proses rekrutmen TNI, memberikan panduan mengenai persiapan yang diperlukan, mulai dari kebugaran fisik hingga kesiapan mental. Gaya komunikasinya yang ramah dan mudah dipahami membuat kontennya sangat populer di kalangan anak muda yang berminat untuk bergabung TNI.
Melalui unggahan di media sosialnya, Kolonel Sitorus, akrab disapa Edo, memberikan tips-tips seputar latihan fisik, disiplin, dan ketahanan mental. Ia juga sering menyoroti pentingnya persiapan yang matang sebelum mengikuti seleksi TNI agar para calon anggota dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan selama proses seleksi.
また読む:
Tidak berhenti di situ, Kolonel Sitorus juga rutin mengadakan sesi tanya jawab secara langsung di media sosial. Dalam sesi ini, ia dengan sabar menjawab berbagai pertanyaan anak-anak dan remaja seputar pengalaman pribadi serta saran-saran untuk dapat lolos dalam proses seleksi TNI.
Kolonel Sitorus mengakui bahwa melalui media sosial, ia dapat menjangkau lebih banyak generasi muda yang ingin berkarir di TNI. Ia berharap pendekatannya ini bisa menjadi dorongan motivasi para calon anggota, sekaligus memberikan gambaran realistis mengenai apa yang diperlukan untuk menjadi prajurit TNI tangguh dan disiplin.
Kolonel Edward Sitorus juga menekankan pentingnya pembinaan sejak dini, khususnya di bidang mental dan fisik. Ia yakin bahwa media sosial merupakan salah satu sarana efektif untuk membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan di masa depan.
Dengan dedikasinya dalam dunia pendidikan melalui platform digital, Kolonel Edward Sitorus tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai perwira menengah TNI, tetapi juga menginspirasi banyak anak muda untuk menggapai mimpi mereka sebagai bagian dari Tentara Nasional Indonesia. Hal ini pun dibuktikannya dengan mendidik kedua anaknya hingga dapat menempuh pendidikan di Akademi TNI AU dan Akmil.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)