BANJARMASIN - Pemprov Kalimantan Selatan melakukan tanggap darurat keamanan siber dengan menggandeng intelkam siber kepolisian daerah setempat.
Kadis Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalsel, Muhammad Muslim, menyatakan langkah yang diambil ini untuk merespons masih seringnya terjadi gangguan siber pada sistem pemerintah provinsi.
"Meski saat ini masih tergolong aman dan dapat ditanggulangi, tapi tetap harus diwaspadai, hingga kami lakukan tanggap darurat keamanannya," ujar dia, Jumat 23 September dinukil dari Antara.
Keseriusan tanggap darurat ini pihaknya pun sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak kepolisian.
Selan itu, dengan pemerintah kabupaten/kota, karena gangguan siber ini bisa terjadi menyeluruh.
Hal yang ingin dilakukan adalah pengembangan Computer Security Incident Response Team (CISRT).
"CISRT saat ini hanya dimiliki oleh Pemprov Kalsel, kami mendorong pemkab dan pemkot untuk membentuk tim yang serupa," ujar Muslim.
Tujuannya agar penanganan gangguan siber ini terarah di pemerintahan se-Kalsel, dengan persepsi dan komitmen bersama, yakni mencegah, mengendalikan dan menanganinya.
また読む:
Menurut Muslim, bentuk CISRT ini juga untuk mempermudah dalam mengenali dan mengidentifikasi oknum penyerang.
"Kalau sudah termasuk tindak kriminal, tentu akan kami serahkan ke badan hukum," ujarnya pula.
Pihaknya juga melibatkan unsur akademisi yang berkompeten dalam menanggulangi gangguan siber di Kalsel. Selain itu, juga untuk menangani permasalahan kurangnya SDM yang dimiliki.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)