シェア:

JAKARTA - Denny Caknan tampil diiringi Ring of Fire Project dalam gelaran Jazz Gunung Bromo 2023 yang digelar di Amfiteater Terbuka Jiwa Jawa Resort, Probolinggo, Jawa Timur pada 21-22 Juli.

Meski dikenal sebagai pedangdut, Denny Caknan berhasil menghibur pecinta jazz yang hadir untuk menonton. Ia melihat kolaborasi dangdut dan jazz sebagai sesuatu yang baik.

Menurutnya, acara musik seperti Jazz Gunung Bromo harus dipertahankan. Ia melihat kesempatan yang diberi terhadap musisi lintas genre untuk berkolaborasi sebagai hal yang luar biasa.

“Event (musik) seperti ini semoga makin selalu dipertahankan. Terutama saya ya, saya kan penyanyi dangdut, bisa berkolaborasi dengan jazz itu sangat luar biasa,” kata Denny Caknan saat dijumpai usai penampilannya.

Namun, pedangdut asal Ngawi itu tak memungkiri bahwa dirinya gugup sebelum tampil. Penampilannya kali ini adalah yang pertama dalam festival musik jazz.

“Deg-degan luar biasa, karena ini kali pertama saya menyajikan lagu diiringi dengan musik jazz, dari rekan-rekan Ring of Fire Project,” ujar Denny Caknan.

Bersama kelompok musik yang digagas oleh pendiri Jazz Gunung Bromo itu, Denny Caknan menyanyikan tiga repertoar lagu, di antaranya Andhung-Andhung, Kertonyono dan Los Dol.

Untuk lagu Kertonyono dan Los Dol, Ring of Fire Project memang menghadirkan aransemen yang berbeda dari versi yang biasa ditampilkan Denny Caknan. Ada nuansa ethno jazz dalam aransemen dua lagu tersebut.

Ring of Fire Project sendiri dibentuk untuk melengkapi gelaran Jazz Gunung yang ingin menemukan format dan bentuk dari jazz Indonesia. Maka tak heran dalam setiap penampilannya, Ring of Fire Project menghadirkan berbagai instrumen musik tradisional Indonesia dari berbagai wilayah secara bergantian.

Denny Caknan juga punya pesan sendiri bagi musisi muda Indonesia. Ia mendorong setiap musisi dari genre apapun untuk menemukan ciri khasnya sendiri.

“Semangat, jangan pernah menyerah (untuk musisi muda Indonesia). Apapun genre kalian, kalian punya ciri khas sendiri,” pungkas Denny Caknan.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)