シェア:

JAKARTA - Jessi menulis permintaan maaf setelah menghiraukan penggemarnya yang diserang oleh sekelompok pria. Kabar bermula dari laporan JTBC pada 29 September yang menangkap momen seorang laki-laki yang menghampiri Jessi untuk berfoto bersama.

Laki-laki berusia 18 tahun ini terlihat pergi ke toko dan melihat Jessi. Ia kemudian menyapa Jessi dan mencoba berfoto namun ia diserang oleh sekelompok pria sesuai dengan rekaman CCTV yang terungkap.

Pihak Jessi merespons dengan jawaban mereka akan kooperatif dengan pemeriksaan, namun netizen mengkritik respons awal sang rapper.

Dalam video tersebut, Jessi terlihat menjauh dari insiden sementara wanita lain mencoba memisahkan korban dan pelaku. Sekelompok pria ini tidak mengenal korbannya hingga ibu dari korban mendatangi agensi Jessi dan mengatakan pelaku adalah orang China, tidak kenal dengan Jessi, dan teman baik dari seorang produser.

Sabtu, 12 Oktober, Jessi merilis permintaan maaf kepada publik melalui akun Instagram pribadinya. Ia minta maaf karena respons dari agensinya.

“Halo, ini Jessi. Pertama, saya ingin minta maaf kepada semua orang yang merasa terganggu dengan laporan terkait insiden penyerangan terkait saya,” tulis Jessi.

“Ketika saya bertemu dengan teman saya, salah satu penggemar saya, yang menjadi korban mendatangi saya untuk foto. Karena itu tengah malam, saya menolak dengan sopan- dua kali dan pada momen itu, insiden terjadi di mana penggemar itu tiba-tiba diserang oleh seseorang yang saya baru lihat pertama kali pada hari itu,” lanjutnya.

“Situasinya terjadi begitu cepat hingga saya tidak bisa mengendalikan situasinya atau melihat penggemar saya. Saya menyesal penggemar saya mengalami hal yang tidak menyenangkan dan saya merasa punya tanggung jawab besar atas kegagalan saya menyelesaikannya,” katanya.

Setelah insiden tersebut, Jessi bersama agensinya sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga untuk menolong korban. Mereka juga memastikan pelaku mendapat hukuman agar korban bisa menerima permintaan maaf dan dihukum secara proper.

“Saya minta agar kalian tidak menyebarkan klaim yang belum pasti atau spekulatif terkait insiden ini, karena bisa menyebabkan kerugian lebih jauh lagi,” tutup Jessi.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)