Bagikan:

JAKARTA - Sandiaga Salahuddin Uno, salah satu pemegang saham terbesar emiten PT Saratoga Investama Sedaya Tbk berkode saham SRTG. Mantan wakil gubernur DKI dan calon wakil presiden Prabowo Subianto. Sandiaga Uno merupakan seorang pengusaha papan atas di Indonesia. Dalam perombakan kabinet 2020 Jokowi-Maruf, Sandiaga diberi amanah menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama.

Nama Sandi mulai mencuat di dunia politik setelah berhasil menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Anies Baswedan pada 2017. Tapi dia meninggalkan kursi Wakil Gubernur untuk berkontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 bersama Prabowo Subianto. 

Lahir di Pekanbaru pada 28 Juni 1969, Sandiaga Uno adalah anak terakhir dari dua bersaudara dari pasangan Razif Halik Uno (Henk) dan Rachmini Rachman (Mien). Sandiaga menikah pada pada 1996 dengan Nur Asiah dan dari pernikahannya tersebut dikaruniai tiga anak; Anneesha Atheera Uno, Amyra Atheefa Uno, dan Sulaiman Saladdin Uno.

Seperti dikatakan sebelumnya, sebelum berkecimpung di dunia politik politik Sandiaga Uno dikenal sebagai pengusaha. Dalam sebuah kesempatan, Sandiaga mengatakan bahwa awal karier bisnisnya berawal dari pekerjaan financial consultant. Pada 1997 saat Indonesia dilanda krisis, Sandiaga mengaku ia menjadi korban PHK di tempatnya bekerja. Ia lalu mencari pekerjaan baru namun tidak kunjung berbuah hasil. 

Awal kariernya sebagai konsultan keuangan tidak mulus. Tidak jarang Sandiaga dipandang sebelah mata oleh perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasanya.

"Waktu itu sulit. Karena dianggap yang memberikan saran adalah kumpulan anak-anak kepada perusahaan-perusahaan besar, istilahnya kami anak kemarin sore. Satu jam presentasi, 45 menit habis untuk meyakinkan mereka," kata Sandiaga, dikutip dari Detik. 

Namun bukan berarti Sandiaga menyerah begitu saja. Hingga akhirnya setelah 6 bulan mengalami kesulitan, sebuah perusahaan yang menggunakan jasa Sandiaga. 

Pada 1998 bersama dengan sahabatnya, Edwin Soerjadjaja, Sandiaga lalu mendirikan Saratoga Capital. Perusahaan tersebut bergerak di bidang sumber daya alam dan infrastruktur. 

Mengutip Warta Ekonomi, Saratoga bekerja dengan mengumpulkan investasi untuk mengakuisisi perusahaan ‘sakit’, lalu membenahi kinerja perusahaan tersebut. Setelah perusahaan membaik, aset perusahaan dijual dengan harga lebih tinggi. Perusahaan yang berhasil dikelola Saratoga dan dijual kembali adalah PT Dipasena Citra Darmaja, PT BTPN, dan PT Astra Microtronics.

Sandiaga Uno dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia nomor 122 oleh Majalah Globe Asia. Pada 2011, Sandiaga juga didapuk sebagai orang terkaya No. 37 di Indonesia versi majalah Forbes.

Terjun ke politik 

Pertengahan 2015, Sandiaga Uno diketahui bergabung dengan Partai Gerindra. Ia memutuskan bergabung dengan Partai Gerindra ketika hendak maju di pencalonan Pilkada DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan. Saat bergabung dengan Gerindra, Sandiaga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra. Ia juga melepaskan berbagai jabatan yang dia miliki di perusahaannya. 

Pada 2017, Sandiaga Uno berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta bersama Anies Baswedan. Anies-Sandi berhasil meraup suara sebesar 57,96 persen pada putaran kedua mengalahkan Ahok-DJarot. Ia dan Anies Baswedan dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2017. Namun, Sandiaga Uno hanya memegang jabatan tersebut selama 10 bulan. Sandiaga secara resmi mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dan mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Kontroversi Sandiaga Uno

Terkenal santun dan berjiwa muda, Sandiaga Uno tidak terhindar dari kontroversial. Ketika menjadi bakal cawapres, Sandiaga diketahui berkunjung ke kampus-kampus. Sandiaga sempat bersafari ke Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Universitas Dr. Hamka. Kegiatan yang dianggap politis ketika Sandiaga berada di UMJ bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan, Zulkifli Hasan mengucapkan "Pilpres sederhana, ganti presiden dan lanjutkan presiden." Kejadian tersebut sempat dikenal dengan 'Politik Kampus.'

Saat menjadi bakal cawapres, Sandiaga Uno juga sempat membahas harga sejumlah bahan pokok yang melambung. Sandiaga lalu berkata bahwa karena harga yang meningkat, ukuran tempe dibuat setipis ATM. 

"Kita sangat khawatir, prihatin dengan keadaan ekonomi dan kita ingin menyuarakan aspirasi rakyat. Tempe katanya sekarang sudah dikecilkan dan tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM," kata Sandiaga. 

Sandiaga Uno lalu melemparkan pernyataan kontroversial lainnya dengan membandingkan harga chicken rice atau nasi ayam di Indonesia dan Singapura. Sandi mengatakan bahwa harga nasi ayam di Indonesia, lebih mahal dari di Singapura. 

"Sepiring chicken rice seharga 3,5 dolar (Singapura) atau Rp35 ribu, tapi di sini Rp50 ribu, ada satu hal yang perlu kita benahi dari harga kebutuhan pokok kita," kata Sandiaga. Ia mengatakan bahwa hal tersebut berdasarkan data dari Bank Dunia. 

Sandiaga Uno juga pernah berseteru dengan mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti. Saat itu Sandiaga yang tengah berkampanye di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mendapat keluhan dari Ketua Koperasi Mina Sumitra, Darto. Ia mengaku sulit mengurus Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI). Darto mengaku pengurusan SIPI memakan waktu yang lama dan berdampak pada aktivitas nelayan. 

Sandiaga Uno yang terkenal dengan program OKOCE lalu mengkritik SIPI yang prosesnya lama tersebut. Susi tidak tinggal diam, mengatakan KKP sejak 7 November 2014 membebaskan semua izin-izin kapal di bawah 10 GT. Sementara untuk 10 GT-30 GT izinnya tidak di kementerian, namun di provinsi. 

"Jadi jangan asal ngomong dulu. Belajar dan baca Undang-undang Perikanan baru berkomentar. Saya tidak suka isu sektoral ekonomi perikanan dibawa ke ranah politik. Saya marah dan ini sudah diingatkan," ujar Susi.   

Profil Sandiaga Uno 

Nama Lengkap

Sandiaga Salahuddin Uno 

Nama Panggilan

Sandi

Tempat dan Tanggal Lahir

Pekanbaru 28 Juni 1969

Agama

Islam

Profesi

Pengusaha/Politisi

Pasangan

Nur Asia

Anak

Anneesha Atheera Uno

Amyra Atheefa Uno

Sulaiman Saladdin Uno.

Pendidikan Formal

Bachelor of Business Administration

Master of Business Administration

Pekerjaan

Summa Group, Jakarta (Mei 1990-Juni 1993)

Seapower Asia Investment Limited, Singapura (Juli 1993-April 1994)

MP Holding Limited Group, Singapura (Mei 1994-Agustus 1995)

NTI Resources Limited, Calgary, Kanada (September 1995-April 1998)

PT Saratoga Investama Sedaya (April 1998- sekarang)