Partager:

JAKARTA - The Virgin merilis single terbaru berjudul Cinta Terlarang 2 (Milik Temanku) pada Januari lalu. Lagu ini menjadi simbol untuk konsistensi Dara (vokal) dan Mita (vokal, gitar) yang masih terus berkarya selama 15 tahun.

Pemilihan judul lagu kali ini juga menjadi unik, yang mengingatkan pada lagu debut The Virgin berjudul Cinta Terlarang yang dirilis pada awal tahun 2009.

“Lagunya masih bercerita seputar cinta terlarang juga, sama dengan 2009 lalu, kita kan bikin Cinta Terlarang. Tapi temanya yang sekarang lebih spesifik, makanya judulnya ada Milik Temanku-nya. Jadi, ceritanya masih seputar Cinta Terlarang, tapi kali ini Dara ngambil pacar temannya,” kata Mita saat berkunjung ke kantor VOI di Tanah Abang, Jakarta Pusat baru-baru ini.

“Kalau yang pertama, liriknya lebih kayak kita berdoa dan minta ke Tuhan. Kalau lagu kedua ini, aku bilang ke Mita buat (liriknya) lebih nakal,” timpal Dara.

Konsep sekuel dari lagu debut tidak direncanakan sejak awal. The Virgin diminta oleh pihak label untuk membawakan lagu yang lebih upbeat oleh pihak label, setelah lirik ditulis oleh Mita dan proses rekaman selesai, judul Cinta Terlarang 2 (Milik Temanku) pun ditetapkan.

The Virgin (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

“Sebenarnya awalnya nggak diniatin, nggak sengaja, mungkin memang sudah jodoh juga sama judul ini. Di samping itu juga banyak permintaan dari fans yang pengin kita bikin sekuel,” ujar Mita.

Perayaan 15 tahun The Virgin tidak berhenti pada single baru. Mereka juga tengah mempersiapkan album penuh baru yang rencananya akan diisi sepuluh lagu, termasuk Cinta Terlarang 2 (Milik Temanku).

“Di album itu nanti ada sembilan lagu yang sudah jadi, satunya lagi digodok dan lagi diatur sama label. Kalau jadi, berarti akan ada sepuluh lagu, termasuk Cinta Terlarang 2 sama lagunya Dara tahun kemarin,” kata Mita.

“Nanti insya Allah akan ada satu atau dua lagu yang recycle lagu lawas, dari penyanyi dan oencipta lagu lawas yang legend. Insya Allah itu akan masuk juga di album kita,” sambungnya.

Sebelumnya, The Virgin berencana berkolaborasi dengan penyanyi lain di album baru, namun tidak terjadi. Meski tidak disebutkan siapa namanya, Mita menyebut penyanyi yang mereka idolakan itu akan tampil saat showcase.

“Pengin sih awalnya (kolaborasi), tapi karena satu dan lain hal akhirnya nggak jadi featuring. Tapi insya Allah beliau akan datang di showcase album kita. Jadi, mungkin kita akan kolaborasi sama beliau di showcase itu, tapi kalau di albumnya cuma kita yang nyanyi,” katanya.

The Virgin (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Album yang akan menjadi persembahan spesial dari Dara dan Mita untuk para penggemar juga menandai perjalanan yang mereka sebut sebagai suatu “keajaiban”, mengingat tidak mudah untuk grup duo bertahan selama 15 tahun dan terus berkarya.

“Menurut aku luar biasa, kayak ajaib aja. Bisa bertahan 15 tahun itu bukan sesuatu yang mudah, apalagi banyak duo lain yang sudah bubar,” kata Dara.

“Aku sih sama Mita ngerasanya bersyukur banget, 15 tahun itu kayak suatu keajaiban. Sampai 15 tahun bertahan dengan segala naik dan turunnya, tapi kita tetap selalu ada di dunia entertainment,” sambungnya.

Senada dengan Dara, Mita menyebut perayaan 15 tahun The Virgin semakin lengkap dengan keberadaan para penggemar yang masih menempatkan mereka di hatinya dan terus setia memberi dukungan.

“Kalau dari aku, angka 15 itu angka ajaib buat kita. Dan sampai saat ini masih banyak fans yang loyal sama kita. Di tengah gempuran penyanyi dan musisi baru yang bermunculan, tapi kita masih punya tempat di hati fans kita. Itu suatu keajaiban buat kita.

Dan insya Allah album terbaru ini adalah kado juga buat mereka di ultah spesial kita yang ke-15,” ucap Mita.

Cara The Virgin Hadapi Pertengkaran dan Cibiran

The Virgin (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Seperti apa yang dikatakan Dara, perjalanan The Virgin penuh dengan dinamika di dalamnya. Sebagai duo, pertengkaran tidak dapat dihindari dan kerap terjadi. Namun, banyaknya perselisihan yang diselesaikan dengan baik disebut sebagai kunci bagi grup yang dibentuk oleh Ahmad Dhani itu.

Saat dipersatukan pertama kali oleh Ahmad Dhani di tahun 2008, hubungan Dara dan Mita juga tidak semulus yang dibayangkan, meski mereka langsung mendapat atensi besar sejak debut. Butuh waktu untuk keduanya saling mengenal dengan baik.

“Karena dulu kan awal-awalnya itu kita masih ngeraba sifat masing-masing kayak gimana. Mita ngeraba aku, aku juga ngeraba Mita. Tapi setelah sekian lama dan kita sudah tahu sifat masing-masing, ternyata hal yang harus kita lakukan dan buat kita tetap bertahan itu adalah ketika kita punya masalah, kita harus langsung ngomong, nggak boleh dipendam, nggak boleh di belakang ngomel tapi di depan baik-baik aja. Kalau mau ngomel ya di depannya aja ngomel. Kalau nggak suka ya nggak suka,” tutur Dara.

Sementara itu, Mita menambahkan bahwa komitmen untuk tetap bersama The Virgin, meski masing-masing personel juga punya kehidupan pribadi dan proyek musik lain, jadi fondasi untuk tetap berkarya selama 15 tahun.

“Sama komitmen juga penting, komitmen dan loyalitas. Karena kan yang namanya musisi itu nggak selalu di atas, kadang ada waktunya kita juga drop. Dan saat kita drop itu ada saatnya kita harus saling menguatkan. Kita percaya yang namanya rezeki udah diatur sama Allah. Karena itu juga kita masih loyal dan komitmen untuk menjaga The Virgin,” ujar Mita.

Kemudian, Dara juga bercerita bagaimana masa awal debutnya yang sulit. Saat itu, ia masih berusia 16 tahun dan minim pengalaman di atas panggung. Banyak hal teknis yang belum ia mengerti, seperti cek sound dan penggunaan beberapa alat. Ia juga masih takut untuk berpendapat karena merasa masih sangat muda dan baru di industri musik.

The Virgin (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Beruntung, Mita sudah lebih dulu bermusik bersama The Rock yang dipimpin Ahmad Dhani. Ia kerap memberi tahu hal-hal mendasar untuk seorang penampil di atas panggung untuk Dara, meski disebutnya Dara punya sifat moody-an.

“Akhirnya ya udah, 16 tahun itu aku banyak belajar dari Mita di studio. Di situ aku belajar. Menurut aku, itu pembelajaran sih di usia 16 tahun, bagaimana pendewasaan dari segi suara, juga dari segi teknis,” ujar Dara.

The Virgin dapat dikatakan beruntung bukan hanya karena Dara dan Mita yang punya komitmen tinggi untuk grup, tapi mereka juga didukung oleh tim yang solid.

Dalam banyak pertengkaran yang terjadi antara Dara dan Mita, tak jarang tim dari The Virgin jadi penengah dan berhasil meredam permasalahan.

“Alhamdulillah-nya The Virgin itu punya tim yang solid banget, kayak ada asisten kita, terus road manager kita, dan juga tim lain. Mereka sudah belasan tahun sama kita. Bukan waktu yang sebentar,” kata Mita.

“Alhamdulillah setiap kita punya tim, nggak pernah sebentar. Alhamdulillah mereka pada awet, dan kalau ada apa-apa pasti mereka juga yang nengahin. Tapi lebih seringnya sih aku sama Dara yang sama-sama mengalah. Karena ya itu tadi, kita berdua sudah saling tahu jeleknya masing-masing, jadi sudah tahu harus bagaimana,” imbuhnya.

Selain itu, The Virgin yang awalnya berada dalam Republik Cinta Management (RCM) juga beruntung dengan adanya Ahmad Dhani. Pentolan Dewa 19 itu sudah selayaknya saudara bagi Dara dan Mita.

Setelah tidak lagi berada di bawah naungan manajemen tersebut, Dara dan Mita juga masih menjalin hubungan baik dengan Ahmad Dhani. Mereka bahkan tampil dalam konser besar yang diselenggarakan Dewa 19 tahun lalu.

“Hubungan sama Mas Dhani itu udah kayak saudara, udah kayak keluarga,” ucap Dara.

Dalam kesempatan ini, Mita juga memberi klarifikasi atas hubungannya dengan Ahmad Dhani. Tidak sebagaimana anggapan orang yang mencibir dengan menyebut dirinya meninggalkan Ahmad Dhani yang sudah membesarkan namanya, ia menyebut keputusan diambil karena pentolan Dewa 19 itu sudah tidak lagi mengurus The Virgin secara penuh setelah aktif di dunia politik.

“Mungkin kalau di luar sana ada headline yang jelek yang ngomong kalau Mita cabut dari RCM, itu salah banget. Pada saat itu Mita bukan cabut, tapi aku izin untuk berkarier solo di luar RCM, bukan meninggalkan Mas Dhani dan mengambil The Virgin keluar,” kata Mita.

“Yang namanya The Virgin itu nggak ada yang namanya keluar atau dikeluarkan dari RCM sama Mas Ahmad Dhani,” tegasnya.

The Virgin (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

Cibiran dari beberapa orang kepada Dara dan Mita juga berdatangan karena mereka besar lewat program televisi yang menampilkan penyanyi dan musisi yang bermain tidak secara live (langsung).

“Aku beberapa kali sempat di-bully karena The Virgin naik itu dibilang dari acara lipsync-an, acara dulu kan rata-rata ada yang lipsync dan ada yang playback. Aku sering banget di-bully, dibilang nggak bisa main gitar,” ujar Mita.

Mita menjelaskan bahwa program televisi saat itu tidak memungkinkan untuk menampilkan penyanyi dan musisi yang tampil secara live karena keterbatasan waktu, yang mana butuh waktu lama untuk mempersiapkan segala peralatan.

Dara menyebut ada alasan kuat mengapa The Virgin saat itu tampil lipsync di program televisi, dan itu bukan karena kemampuan mereka yang kurang dalam bermusik.

“Salahnya itu bukan di kita, tapi di mereka yang nggak tahu dan sotoy (sok tahu),” ucap Dara.

Cibiran yang menyebut The Virgin sudah tidak lagi dikenal juga banyak didengar. Mita menjelaskan bahwa The Virgin yang tidak lagi muncul di program televisi bukan berarti mereka sudah tidak bermusik, namun karena tidak ada lagi program televisi yang khusus memberikan tempat musisi untuk tampil dan memperkenalkan karya-karyanya.

Tidak hanya itu, Mita juga menilai The Virgin bukanlah grup yang dikenal karena perilaku-perilaku kontroversial, sehingga tidak lagi menarik untuk ditampilkan di televisi.

“Mungkin mereka mikirnya udah jarang nongol di TV, mikirnya udah ke mana tahu, padahal sebenarnya kita ke luar kota masih sering. Alhamdulillah,” kata Mita.

Dari berbagai cibiran yang masih ada sampai saat ini, The Virgin mengaku beruntung dengan keberadaan para penggemar. Mereka tidak mau ambil pusing dengan pencibir dan lebih memilih menjaga hubungan dengan orang-orang yang sudah memberi dukungan selama 15 tahun The Virgin di industri musik.

“Dulu The Virgin itu sering banget adain gathering dan meet and greet. Setiap kita keluar kota di manapun, kita selalu bilang sama EO kalau kita mau ketemu Virginity, tapi jangan dipungut biaya. Kita nggak pernah narikin biaya untuk ketemu sama fans. Dari situ lah akhirnya kita hubungan baik,” tutur Mita.

“Sekarang sudah beralih ke sosmed, dari 2017an itu kita udah dari sosial media, jadi makin akrabnya di sosial media,” pungkasnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)