JAKARTA - Manajer Arsenal Mikel Arteta memuji mentalitas dan respons impresif pemain setelah dikalahkan Porto 1-0 di Liga Champions. Arsenal langsung bangkit dan menghajar Newcastle United 4-1 di pertandingan Premier League Inggris. Arsenal pun mencetak rekor 25-3.
Arsenal mengamuk dalam duel di Emirates, Minggu, 25 Februari 204 dini hari WIB. Mereka mencetak masing-masing dua gol di setiap babak.
Performa gemilang itu merupakan respons tim setelah menelan kekalahan dari Porto pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions.
"Kami menunjukkan performa gemilang. Apresiasi pantas diberikan kepada pemain yang melakukan persiapan selama dua setengah hari menghadapi pertandingan ini," kata Arteta.
"Bagaimana kami mengeksekusi setiap peluang, bermain dengan intensitas tinggi, komitmen dan determinasi. Pemain juga agresif dan sangat bagus dalam penguasaan bola," ujarnya.
"Mereka bermain dengan penuh keberanian dan pantas mendapat kemenangan," tutur dia lagi.
Di laga itu, pesta Arsenal diawali gol bunuh diri Sven Botman. Selanjutnya, Kai Havertz memperbesar keunggulan klub London Utara itu.
Arsenal menambah gol di babak kedua melalui Bukayo Saka dan Jakub Kiwior menutup kemenangan tim. Newcastle mendapat gol hiburan lewat Joseph Willock.
Arsenal pun mencatat rekor enam kemenangan secara berturut-turut. Bahkan The Gunners mencetak kemenangan besar pada tiga pertandingan melawan Crystal Palace, West Ham United dan Burnley. Mereka, total, mencetak 25 gol dan hanya kemasukan tiga gol.
Menanggapi rekor 25-3, Arteta hanya berkata, "Kami seharusnya mencetak lebih banyak gol."
"Tetapi kami tetap harus meningkatkan diri. Saya yakin kami masih bisa lebih baik lagi," ucapnya
Kemenangan atas Newcastle menjadikan Arsenal menjaga persaingan dengan Liverpool dan Manchester City. Kini Arsenal memiliki 58 poin dan hanya terpaut dua poin dari Liverpool yang memimpin klasemen.
Sementara, Man City yang menduduki peringkat dua mengantungi poin 59 setelah menang tipis 1-0 atas Bournemouth.
VOIR éGALEMENT:
Lebih lanjut Arteta menuturkan bila tim belajar dari kekalahan melawan Porto. Menurut dia, Martin Odegaard dkk sesungguhnya siap menghadapi klub elite Portugal itu.
Namun mereka gagal menunjukkan performa terbaik dan harus mengakui keunggulan Porto.
"Di olah raga peristiwa bisa terjadi karena ada alasan. Anda harus belajar dari situ. Kami harus tahu apa yang sesungguhnya terjadi dan harus menjadi lebih baik," kata Arteta.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)