Partager:

JAKARTA - Pemerintah Swiss menganggarkan sekitar Rp3,9 triliun untuk memperbarui jaringan bunker tempat perlindungan warganya dari bahaya nuklir di era Perang Dingin.

Swiss menilai jaringan bunkernya sudah tua, namun dianggap penting di tengah ketidakpastian global, terlebih sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Berkat undang-undang tahun 1963, Swiss sudah lebih maju dari negara tetangga seperti Jerman. Setiap dari 9 juta penduduknya, termasuk orang asing dan pengungsi, dijamin mendapat tempat di bunker untuk melindungi mereka dari bom dan radiasi nuklir.

"Dalam beberapa tahun mendatang, Konfederasi (Swiss) ingin menghapus beberapa pengecualian terhadap aturan saat ini dan memperbarui beberapa tempat perlindungan yang lebih tua," kata Louis-Henri Delarageaz, komandan perlindungan sipil untuk Kanton Vaud, kepada Reuters, seperti dikutip 13 Desember.

Pemerintah meluncurkan konsultasi pada Bulan Oktober untuk memastikan "ketahanan Swiss jika terjadi konflik bersenjata" dan merencanakan peningkatan bangunan lama senilai 220 juta franc Swiss (Rp3.948.421.400.000).

"Ini bukan berarti kita bersiap menghadapi konflik, bukan itu pesannya, tetapi kita memiliki jaringan tempat penampungan dan kita perlu merawatnya serta memastikannya berfungsi," jelasnya.

Delarageaz mengatakan, kantornya telah menerima lonjakan panggilan dari warga yang khawatir tentang tempat penampungan setelah Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022.

"Tiba-tiba, kami memang sangat dicari oleh orang-orang yang ingin tahu: di mana tempat penampungan itu, di mana tempat saya, apakah tempat penampungan saya sudah siap?," katanya.

Meskipun sebagian besar warga Swiss memiliki tempat penampungan pribadi, beberapa mengandalkan bunker komunitas.

Di sebelah kantornya terdapat salah satu dari 350 tempat penampungan seperti itu di kanton, yang terawat baik dengan tempat tidur susun dan toilet.

Di dekatnya terdapat pusat komando bawah tanah, rumah sakit bawah tanah dengan ruang operasi dan pancuran dekontaminasi, serta bunker untuk melindungi karya seni.

"Di Swiss, kami memiliki pandangan ke depan," kata Delarageaz.

"Ada pepatah Latin yang mengatakan: 'Jika Anda menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang'," tandasnya.

Di Desa Bercher, Kanton Vaud, petugas perlindungan sipil dengan pakaian oranye memeriksa bunker di bawah blok apartemen sebagai bagian dari pemeriksaan wajib 10 tahun.

Seseorang mencoba mendorong pintu bunker agar tertutup rapat tetapi tidak mau bergerak. Ventilasi udara yang terjepit di antara pot tanaman dan ornamen batu dianggap layak, tetapi terowongan pelarian yang penuh sarang laba-laba mengarah ke lubang got yang dalam tanpa tangga.

"Tempat penampungan ini tidak dapat digunakan dalam kondisi saat ini," simpul kepala tim Gregory Fuhrer.

Pemilik akan diberi waktu satu tahun untuk memperbaiki kesalahan atau harus membayar 800 franc untuk setiap tempat penghuni di tempat penampungan umum, tambahnya.

Diketahui, Swiss tidak ikut campur dalam perang asing sejak menjadi negara netral pada tahun 1815. Negara ini diduduki oleh Prancis pada abad ke-18 dan mengalami beberapa pengeboman udara dalam Perang Dunia Kedua.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)