JAKARTA - Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengutuk pembantaian brutal yang dilakukan pasukan Israel di kamp pengungsi Nuseirat Kamis malam yang menyebabkan puluhan korban tewas dan luka-luka.
Kementerian menggambarkan serangan tersebut sebagai konsekuensi langsung dari kegagalan masyarakat internasional untuk melaksanakan resolusi dan komitmennya, yang pada gilirannya mendorong pendudukan untuk meningkatkan kejahatannya dan melanjutkan penghancuran sistematisnya di Gaza.
Dikatakan, itu bertujuan untuk mengubah Gaza menjadi zona yang tidak layak huni, yang memaksa penduduknya untuk bermigrasi secara paksa.
"Penghancuran yang sedang berlangsung di Gaza utara dan Kota Gaza, sebagaimana didokumentasikan oleh media, merupakan bagian dari kebijakan yang disengaja untuk memberantas kehidupan warga Palestina di Jalur Gaza," kata kementerian dalam keterangan Hari Jumat, dikutip dari WAFA 13 Desember.
"Ini merupakan upaya untuk melemahkan kemungkinan berdirinya negara Palestina dan untuk mereduksi masalah Palestina menjadi masalah populasi yang membutuhkan bantuan kemanusiaan," tambah kementerian.
Pihak kementerian meminta pertanggungjawaban masyarakat internasional atas kelambanannya dalam melindungi rakyat Palestina, menghentikan genosida serta pemindahan paksa yang sedang berlangsung.
Kementerian juga kembali menyerukan penghentian segera agresi, penyediaan perlindungan internasional, dan penerapan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan.
Diketahui, sedikitnya 33 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka malam ini ketika pesawat tempur Israel mengebom sebuah gedung dan beberapa rumah di kamp pengungsi Nuseirat, yang terletak di Jalur Gaza bagian tengah.
BACA JUGA:
Koresponden WAFA melaporkan bahwa pesawat tempur Israel melancarkan beberapa serangan udara terhadap gedung dan rumah-rumah di dekatnya, yang mengakibatkan tewasnya 33 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Banyak lainnya terluka dalam serangan itu.
Sumber-sumber medis mengonfirmasi sejak Kamis dini hari, serangan udara Israel di Gaza telah menyebabkan tewasnya 70 orang, termasuk 57 orang di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza.