Partager:

JAKARTA - Pentagon mengatakan Ukraina membuat keputusan sendiri soal target serangan setelah Kremlin secara langsung menyalahkan Amerika Serikat atas serangan terhadap Sevastopol, Krimea.

Rusia menyalahkan Amerika Serikat atas serangan mematikan di Krimea – yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014 dan sekarang dianggap sebagai wilayah Rusia-adalah satu langkah lebih jauh.

“Ukraina membuat keputusan penargetan sendiri dan melakukan operasi militernya sendiri,” kata Mayor Charlie Dietz, juru bicara Pentagon dilansir Reuters, Senin, 24 Juni.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan hilangnya nyawa warga sipil adalah tragedi.

“Itu tentu saja termasuk ribuan warga Ukraina tak berdosa yang telah dibunuh oleh pasukan Rusia sejak perang agresi Rusia dimulai,” kata juru bicara tersebut.

Kremlin secara langsung menyalahkan Amerika Serikat atas serangan terhadap Krimea dengan rudal ATACMS yang dipasok AS yang menewaskan empat orang dan melukai 151 orang.

Moskow secara resmi memperingatkan duta besar AS, pembalasan akan terjadi.

“Anda harus bertanya kepada rekan-rekan saya di Eropa, dan terutama di Washington, para sekretaris pers, mengapa pemerintah mereka membunuh anak-anak Rusia. Ajukan saja pertanyaan ini kepada mereka,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan tentang serangan itu dilansir Reuters, Senin, 24 Juni.

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan empat rudal Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang dikirim AS, dilengkapi dengan hulu ledak cluster, ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara dan amunisi kelima meledak di udara.

Tayangan di televisi pemerintah Rusia menunjukkan orang-orang berlarian dari pantai dan beberapa orang dibawa ke kursi berjemur.

Pihak berwenang yang ditempatkan Rusia di Krimea mengatakan pecahan rudal jatuh di dekat pantai di sisi utara kota Sevastopol tempat penduduk setempat sedang berlibu

Serangan tersebut menimbulkan reaksi marah di kalangan tokoh masyarakat Rusia.

Kementerian Pertahanan mengatakan para ahli AS telah menetapkan koordinat penerbangan rudal berdasarkan informasi dari satelit mata-mata AS, yang berarti Washington bertanggung jawab langsung.

“Tanggung jawab atas serangan rudal yang disengaja terhadap warga sipil Sevastopol terutama ditanggung oleh Washington, yang memasok senjata-senjata ini ke Ukraina, dan oleh rezim Kyiv, yang wilayahnya merupakan wilayah serangan ini dilakukan,” kata kementerian tersebut dilansir dari Reuters, 24 Juni.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)