Partager:

JAKARTA - Warga RW 11, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur digegerkan dengan aksi teror pembakaran jemuran sejumlah pakaian yang terjadi di tiga RT berbeda.

Api dari bakaran pakaian sempat merambat ke dinding rumah, pagar hingga plafon rumah warga. Belum diketahui motif dari pembakaran tersebut belum diketahui.

Namun warga khawatir tindakan pelaku tak bertanggungjawab itu dapat menyebabkan kebakaran di pemukiman warga.

Dari rentetan aksi teror pembakaran jemuran, sedikitnya sudah ada 6 rumah warga di tiga RT yang mengalami teror pembakaran jemuran serupa. Kejadian berlangsung dua hari berturut - turut.

"Awalnya saya dapat laporan dari warga ada pembakaran di RT 04. Yang dibakar kain pel di samping rumah dan berhasil disiram (dipadamkan). Kejadian berikutnya jemuran di sebuah rumah kontrakan yang dibakar. Ada 10 jemuran yang dibakar," kata Trisno, ketua RT setempat, kepada wartawan, Jumat, 23 September.

Meski teror pembakaran pakaian sempat membesar dan menghanguskan beberapa material di sekitar, namun api berhasil diketahui warga yang melintas sehingga berhasil dipadamkan.

"Untung ketahuan dengan warga lain sehingga berhasil dipadamkan. Di sini warga padat penduduk, khawatir kebakaran. Apalagi akses jalan kecil menyulitkan mobil pemadam masuk ke pemukiman," ujarnya.

Selain di kawasan RT 04, ada pula aksi teror pembakaran jemuran di RT 08. Beruntung, aksi pembakaran itu kembali diketahui oleh pemilik rumah yang jemurannya dibakar pelaku. Api hanya menghanguskan separuh bagian pagar dan mika penutup pagar rumah.

"Warga resah minta ditangani segera, warga takut dia (pelaku) eksekusi malam hari pas warga tidur. Ada tiga RT, kita kolaborasi minta penanganan secepatnya," tutupnya.

Warga berharap agar kejadian serupa tidak terulang. Pihak Kepolisian Polsek Kramat Jati telah datangi lokasi untuk meminta keterangan warga.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)