Partager:

KUPANG - Tim SAR gabungan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mencari enam penumpang  perahu tanpa nama yang hilang kontak dalam pelayaran menuju Pelabuhan Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

"Benar ada satu unit perahu tanpa nama yang ditumpangi enam orang yang dilaporkan hilang kontak saat dalam pelayaran dari Bolok menuju Pelabuhan Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, I Putu Sudayana dikutip ANTARA, Selsa, 30 Agustus.

Dia mengatakan perahu yang dilaporkan hilang itu sempat mengalami kerusakan pada as kemudi di perairan Naikliu dan Oepoli, Kabupaten Kupang saat dalam pelayaran menuju Pelabuhan Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten TTU pada Minggu, 28 Agustus.

Kapal yang ditumpangi enam orang itu berangkat dari Pelabuhan Bolok pada Jumat (26/8).

Kapal mengalami kerusakan mesin di perairan Naikliu pada Sabtu (27/8). Setelah diperbaiki perahu melanjutkan perjalanan, namun pada Minggu (28/8) kapal naas itu rusak lagi dan terbawa arus hingga saat ini belum ditemukan.

Enam orang yang menumpang perahu itu merupakan warga Kabupaten Timor Tengah Utara yaitu Philipus Tumbas (57), Nando Sakunab (20), Regi Eko (29) dan Beny Bana (37), sementara itu Oni Kase (27) dan Andi (54).

Tim SAR gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang mulai melakukan operasi pencarian terhadap enam penumpang itu sejak Senin (29/8) malam dengan menggunakan KN Antareja beranggotakan 15 orang anggota SAR.

Operasi SAR yang dilakukan tim SAR gabungan hingga Selasa malam masih belum menemukan enam orang penumpang yang dilaporkan hilang di perairan Naikliu, Kabupaten Kupang.

"Tim SAR sempat melakukan pencarian di sekitar lokasi perahu dilaporkan hilang, namun hasil pencarian masih nihil sehingga operasi pencarian dilanjutkan besok," kata Sudayana.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)