Partager:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto sebagai tersangka. Penetapan ini dilakukan melalui rangkaian ekspose atau gelar perkara pada pekan lalu.

Sumber VOI.ID menyebut Hasto ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI yang turut menjerat eks caleg PDIP Harun Masiku yang masih buron.

"Gelar perkaranya Jumat," kata sumber tersebut saat dihubungi, Selasa, 24 Desember.

Sumber yang sama menyebut turut menyebut ekspose ini dihadiri seluruh pimpinan komisi antirasuah. "(Prosesnya, red) dari jam 5 sore sampai dengan jam 11 malam," ujarnya.

Sementara saat dikonfirmasi, Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika menyebut belum memiliki informasi soal penetapan tersangka Hasto tersebut. "Saya akan cek terlebih dahulu," tegasnya kepada wartawan.

Adapun VOI.ID mencoba menghubungi Ketua KPK Setyo Budiyanto dan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak. Tapi, belum ada respons yang diberikan.

Diberitakan sebelumnya, Harun Masiku jadi buronan sejak 2020 atau sudah selama empat tahun. Keberadaannya tak diketahui setelah KPK gagal menangkapnya dalam operasi tangkap tangan (OTT) karena menyuap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

KPK saat ini sudah memperbarui daftar pencarian orang (DPO) atas nama Harun Masiku. Berkas itu ditandatangani Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada 5 Desember 2024 dan teregister dengan nomor: R/ 5739 /DIK.01.02/01-23/12/2024.

“Untuk ditangkap dan diserahkan ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Jalan Kuningan Persada Kav.4 Setiabudi Jakarta Selatan. Telepon 021-25578300,” demikian tertulis dalam berkas DPO tersebut yang dikutip pada Jumat, 6 Desember.

Disebutkan Harun beralamat di Jalan Limo Komplek Aneka Tambang IV/8 RT 8 RW 2, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Bekas caleg itu ditulis mempunyai tinggi badan 172 cm dengan rambut hitam dan kulit berwarna sawo matang.

Harun juga ditulis mempunyai ciri khusus berkacamata, kurus, memiliki suara sengau. Selain itu, dia juga berbicara dalam logat Toraja atau Bugis.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)