Semen Merah Putih Milik Konglomerat Martua Sitorus Bidik Pertumbuhan 3 kali Lipat dari Perkiraan Pasar pada 2025
JAKARTA - Emiten produsen semen milik konglomerat Martua Sitorus, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) melalui merek andalannya Semen Merah Putih membidik pertumbuhan yang agresif di tahun 2025, dengan 3 kali lebih tinggi dari pertumbuhan pasar yang diperkirakan 2 persen oleh Asosiasi Semen Indonesia (ASI).
Director of Commercial & Logistic Semen Merah Putih Surindro Kalbu Adi menjelaskan bahwa berbagai investasi dan inovasi yang dilakukan perusahaannya, seperti implementasi teknologi baru dan mendorong green cement, merupakan upaya nyata dalam meraih pertumbuhan bisnis yang tinggi dengan konstruksi berkelanjutan.
"Walaupun market semen tahun 2024 tidak terlalu bagus, Semen Merah Putih mampu terus tumbuh positif 1,1 persen, yang didukung oleh berbagai inovasi, salah satunya adalah inovasi semen hijau yang menjadi penyumbang volume penjualan signifikan di kami," papar Surindro dalam keterangannya, Kamis, 12 Desember.
Menurutnya bahwa di masa depan industri konstruksi,yaitu dengan pengurangan kandungan klinker dalam semen, yang dapat signifikan mengurangi emisi CO2 dalam proses produksinya akan semakin menguasai dan dibutuhkan pasar
"Seperti untuk proyek 3 juta rumah pemerintah, Semen Merah Putih ikut mendorong dengan menawarkan solusi Fabricated Modular Concrete, yang menurut peraturan pemerintah harus menggunakan semen hijau Non-OPC," terangnya.
Oleh karena itu, Surindro menyampaikan Semen Merah Putih menargetkan pertumbuhan yang agresif di tahun 2025, dengan 3 kali lebih tinggi dari pertumbuhan pasar yang diperkirakan 2 persen oleh ASI.
Menurut Surindro target positif ini didorong oleh beberapa faktor, seperti anggaran pembangunan infrastruktur pemerintah yang masih besar, program 3 juta rumah dan inovasi produk semen non-opc Semen Merah Putih yang berkualitas sesuai persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
"Hal ini menjadi momentum implementasi masif atas inovasi produk rendah karbon serta inovasi teknologi rendah karbon seperti Carbon Capture and Storage (CCS) dan Waste Heat Recovery System (WHRS) dalam proses produksinya bagi Semen Merah Putih," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, GM Sales & Marketing Semen Merah Putih Oza Guswara, menegaskan bahwa inovasi adalah inti dari strategi dalam memenuhi kebutuhan konstruksi yang terus berkembang dalam koridor konstruksi yang berkelanjutan.
"Walau Semen Merah Putih relatif muda, kami mempunyai komitmen dan kecepatan dalam berinovasi dan mengimplementasikannya dalam strategi besar kami, hal yang membuat Semen Merah Putih terus berkembang di industri konstruksi Indonesia," tutur Oza.
Oza menyampaikan perseroan telah mengintegrasikan berbagai produk inovatif ke dalam portfolionya, baik dari sisi value added maupun green cement. Seperti Semen Hidraulis dan Semen Slag, yang tidak hanya telah memenuhi standar keberlanjutan, tetapi juga mampu memberikan kekuatan dan ketahanan konstruksi yang optimal.
"Produk seperti Semen Merah Putih FLEXIPLUS adalah semen hidraulis yang hadir dengan performa optimal sekaligus ramah lingkungan. Semen ini jejak karbonnya 20 persen lebih rendah daripada semen OPC," jelasnya.
VOIR éGALEMENT:
Oza menyampaikan karena performanya yang tinggi, FLEXIPLUS telah digunakan secara luas di proyek-proyek lokal dan nasional, seperti hampir 100 persen dari total volume semen curah di Batam. FLEXIPLUS berpotensi besar untuk terus diimplementasikan di berbagai proyek berskala nasional.
Oza menyampaikan secara keseluruhan inovasi akan berfokus pada tiga aspek utama produk, merek, dan layanan. Dalam inovasi produk, perusahaan terus mengembangkan inovasi semen ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan.
Sementara itu, Oza menyampaikan inovasi merek dilakukan dengan memperkuat nilai lebih melalui program pengembangan komunitas. Sementara pada aspek layanan, akan terus mengoptimalkan infrastruktur logistik dan memanfaatkan teknologi digital untuk efisiensi distribusi.
"Dengan sinergi inovasi di semua lini ini, Semen Merah Putih tidak hanya memberikan produk berkualitas tinggi tetapi juga menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan," jelasnya.