YouTube Akan Labeli Video yang Diunggah Dokter dan Perawat Sebagai Sumber Terpercaya, Ini Syaratnya!
JAKARTA - YouTube sekarang memberikan kesempatan dokter dan profesional kesehatan lainnya yang memiliki saluran di platform untuk ditandai sebagai sumber informasi kesehatan yang dapat diandalkan.
Sekarang mereka dapat mengajukan permohonan agar saluran mereka diverifikasi dan mendapatkan label kepercayaan. Hanya dokter, perawat, profesional kesehatan mental, dan penyedia informasi perawatan kesehatan yang berlisensi yang dapat mengajukan pelabelan tersebut.
Untuk menjaga pengguna dari informasi yang salah, YouTube juga akan memverifikasi lisensi para profesional kesehatan itu secara berkala, guna memastikan mereka masih memenuhi kriteria.
Video dari saluran yang disetujui akan muncul di bawah korsel berjudul "Dari sumber kesehatan" saat pengguna mencari istilah terkait kesehatan yang relevan di bidang penelusuran YouTube.
Bagi saluran yang lulus proses verifikasi, videonya akan ditampilkan di bawah koleksi konten kesehatan dan juga akan menampilkan panel informasi yang mengarahkan pemirsa ke sumber informasi medis kredibel.
Mereka yang mengajukan permintaan pelabelan, harus setuju untuk mengikuti aturan yang dibuat oleh Council of Medical Specialty Societies, National Academy of Medicine, dan World Health Organization (WHO).
VOIR éGALEMENT:
Aturan itu mengatakan bahwa informasi harus berbasis sains, objektif, transparan, dan adil.
Melansir The Verge, Jumat, 28 Oktober, sebelumnya, hanya organisasi kesehatan yang dimiliki setiap negara dan rumah sakit yang dapat mengakses fitur ini.
“Langkah baru ini akan memungkinkan kami untuk memperluas dalam memasukkan informasi berkualitas tinggi dari kelompok saluran perawatan kesehatan yang lebih luas,” ungkap kepala global kemitraan kesehatan dan kesehatan masyarakat di YouTube, Garth Graham dalam sebuah pernyataan.
Dengan hadirnya fitur baru itu, perjuangan YouTube untuk memerangi misinformasi akan semakin kuat. Diketahui, bertahun-tahun platform terus berjuang menghalau misinformasi, terutama menyoal medis seputar COVID dan vaksin COVID.