Sri Mulyani: Ada Peluang Sekaligus Tantangan dalam Transisi Ekonomi Rendah Karbon
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa transisi menuju ekonomi rendah karbon dan dekarbonisasi menghadirkan peluang sekaligus tantangan.
Menurut dia, peluang bisa timbul karena ekonomi rendah karbon dapat mengkatalisis pertumbuhan pasar yang penting termasuk teknologi energi bersih, meningkatkan kesempatan kerja di sektor berkelanjutan, dan juga mendukung transformasi sektor energi global.
“Namun perlu diingat juga ada tantangan dikarenakan besarnya pembiayaan yang diperlukan untuk mengubah ekonomi berbasis fosil,” ujar dia saat menghadiri Governors Roundtable Meeting AIIB secara virtual, seperti yang dirilis laman resmi pada Kamis, 27 Oktober.
Menkeu menjelaskan, bahwa platform Energy Transition Mechanism (ETM) dirancang untuk mempercepat penghentian pembangkit listrik tenaga batubara dan mempromosikan pengembangan energi terbarukan.
Kata dia, melalui platform ini diharapkan dapat memperoleh skema pembiayaan yang tepat dan pendekatan transisi yang menguntungkan baik bagi masyarakat, ekonomi regional serta lingkungan.
“Kami sekarang bekerja dengan mitra pembangunan kami termasuk MDB melalui country platform ETM kami untuk mengimplementasikan program dan mengumumkan proyek percontohan yang dipilih dalam KTT G20 pada November mendatang,” tuturnya.
VOIR éGALEMENT:
Menkeu menambahkan, langkah mendorong perkembangan iklim dan keselarasan instrumen keuangan yang berkelanjutan diperlukan, termasuk instrumen pasar modal yang berkelanjutan serta fasilitas pengurangan risiko.
Disebutkan bahwa Bank Investasi Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank/AIIB) juga harus dapat memberikan bantuan teknis untuk membantu klien mempersiapkan proyek yang visibel sehingga dapat dibiayai oleh bank.
“Untuk itu AIIB perlu terus membangun keahlian dan kapasitas internal termasuk menambah jumlah tenaga ahli dan staf di bidang ini. Kami berharap dapat melihat lebih banyak komitmen dari AIIB untuk mendukung anggota dalam program transisi energi dan ingin melihatnya tercermin dalam revisi berkelanjutan dari strategi sektor energi AIIB,” tutup Menkeu Sri Mulyani.