JAKARTA – NASA mengungkapkan bahwa mereka hampir menyelesaikan pembangunan Teleskop Luar Angkasa Nancy Grace Roman. Pada Kamis, 7 November lalu, NASA menerima teleskop optik yang telah dirakit.

Teleskop optik ini merupakan gabungan dari cermin primer berukuran 2,4 meter, sembilan cermin tambahan, serta struktur dan pendukung. Rakitan ini diantar ke Goddard Space Flight Center, salah satu pusat penelitian NASA, untuk ditempatkan di ruang bersih.

Rakitan yang menggabungkan optik dan cermin utama ini dirancang dan dikembangkan oleh L3Harris Technologies, sedangkan komponennya disediakan oleh Badan Pengintai Nasional (NRO) AS. Desain dan kinerja dari rakitan ini harus memenuhi spesifikasi Roman.

"Tim di Goddard bekerja sama erat dengan L3Harris untuk memastikan persyaratan ketat ini terpenuhi dan bahwa rakitan teleskop akan terintegrasi dengan lancar ke bagian lain observatorium Romawi," kata NASA dalam laporan terbarunya.

Lembaga antariksa AS itu menambahkan bahwa desain dan kinerja di seluruh bagian teleskop dapat menentukan kualitas dari hasil misinya. Oleh karena itu, proses pembuatan dan pengujian teleskop optiknya harus dilakukan secara ketat. 

"Setiap komponen optik diuji secara individual sebelum dirakit dan dinilai bersama pada awal tahun ini. Pengujian tersebut membantu memastikan bahwa penyelarasan cermin teleskop akan berubah seperti yang diharapkan saat teleskop mencapai suhu operasinya di luar angkasa," jelas NASA. 

Kini, rakitan teleskop optik ini akan dipasang ke Instrument Carrier, alat yang menjaga teleskop dan dua instrumennya untuk tetap sejajar dengan optik. Rakitan ini akan dipasang di bagian dalam pesawat antariksa bersama perangkat elektronik lainnya.

Dengan mulusnya pengembangan Teleskop Roman sejauh ini, NASA yakin bahwa laboratorium antariksa ini dapat diluncurkan pada Mei 2027. Selama berada di luar angkasa, teleskop ini akan mengungkapkan misteri terbesar di alam semesta, yaitu energi gelap dan materi gelap. 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)